Jakarta, TopBusiness – Guna menangkap potensi bisnis di wilayah Eropa pasca Brexit, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membuka cabang di Amsterdam, Belanda.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, volume transaksi perdagangan ekspor dan impor Belanda dengan Indonesia cukup besar. Begitu juga investasi Belanda ke Indonesia yang terus meningkat.
“Kami berharap Amsterdam dapat menjadi salah satu daerah operasional yang strategis ke depannya sehingga dapat meningkatkan peran kami BNI sebagai global bank Indonesia yang aktif mendorong investasi langsung ke tanah air sambil meningkatkan berbagai potensi ekonomi diaspora-diaspora di luar negeri,” kata Royke dalam keterangan resmi yang dikutp Jumat (20/5/2022).
Menurut Royke, populasi diaspora di luar negeri merupakan ceruk bisnis yang cukup potensial dalam ekosistem bisnis BNI. Apalagi, kata dia, perusahaan sudah memiliki cabang di beberapa negara seperti Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, New York, Seoul, dan kini ditambah dengan Amsterdam.
Ia menambahkan BNI menyediakan layanan transaksi trade finance, dan bank guarantee di cabang luar negeri. Bagi diaspora yang ingin mengembangkan usaha, BNI juga menyediakan skema pembiayaan melalui diaspora lending.
Selain itu, WNI di Amsterdam juga dapat membuka rekening Diaspora Saving tanpa perlu mendatangi cabang BNI. Diaspora bisa membuka rekening melalui platform mobile banking BNI.
Dorong Kerja Sama Ekonomi dan Investasi
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang hadir meresmikan kantor cabang BNI ini menyatakan, keberadaan BNI di Amsterdam diharapkan dapat meningkatkan hubungan bisnis antara Indonesia dengan Belanda, maupun dengan negara lain di kawasan Eropa.
“Mewakili Kementerian BUMN, kami menyampaikan apresiasi kepada BNI yang proaktif mengembangkan jaringan bisnisnya di luar negeri. Diresmikannya Kantor Perwakilan BNI Amsterdam ini menambah daftar BUMN Indonesia yang go global,” ujar Kartika yang akrab disapa Tiko ini.
Menurut Tiko, Indonesia dan Uni Eropa tetap berkomitmen kuat dalam mendorong kerja sama ekonomi antar negara di tengah tantangan pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 dan dampak dari situasi geopolitik di Eropa saat ini akibat perang Rusia-Ukraina.
“Perdagangan Indonesia-Uni Eropa terus meningkat dalam setahun terakhir. Neraca dagang Indonesia terhadap Eropa tercatat surplus hingga 9 miliar euro atau sekitar Rp159 triliun,” tutur dia.
Bahkan, menurut Tiko, nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa melonjak 26 persen hingga mencapai 16,5 miliar euro pada 2021.
Di samping itu, negosiasi kesepakatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa bernama IEU CEPA telah dilaksanakan dan mencapai beberapa kesepakatan, antara lain perdagangan barang dan jasa, perdagangan dan pengembangan berkelanjutan, kerjasama ekonomi, serta peningkatan kapasitas dan investasi.
“Kami sepenuhnya yakin bahwa keberadaan Kantor BNI di Eropa ini akan menjadi katalis untuk peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dengan Uni Eropa serta dapat mendorong investasi ke Indonesia dari Uni Eropa lebih besar lagi,” tutur Tiko.