Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan Rabu (03/8/2022) ini berpotensi melemah.
Dalam riset harian Samuel Sekuritas Indonesia melalui samuel.co.id, di Jakarta, memperlihatkan judul IHSG Berpotensi Melemah.
Pasar saham AS pada perdagangan semalam ditutup lebih rendah, dengan Index Dow Jones -1,23%, S&P 500 0,67%, dan Nasdaq 0,16%. Pergerakan pasar dipengaruhi oleh kekhawatiran tentang potensi reaksi dari China terhadap perjalanan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Pasar juga bereaksi terhadap komentar anggota The Fed yang menyarankan bank sentral AS untuk terus menaikkan suku bunga, jika tingkat inflasi tetap tinggi.
Pasar komoditas mayoritas bergerak melemah dengan CPO turun 5,69% ke level MYR 3.841/ton, harga minyak 0,22% ke level USD 95,52/bbl, emas 0,86% ke level USD 1.773,6/toz sedangkan harga batubara naik 0,6% ke level USD 395,75/ton.
Kemarin, bursa Asia ditutup melemah dengan index Nikkei turun 1,4%, Hang Seng 2,4% dan Shanghai 2,3%. IHSG ditutup menguat 0,3% ke level 6.988. Asing mencatatkan net buy sebesar Rp 863,2 miliar di pasar reguler, dan net buy Rp 28,8 miliar di pasar negosiasi. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan BBCA (Rp 369,9 miliar), BBRI (Rp 338,7 miliar), dan UNTR (Rp 98,1 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh ADMR (Rp 58,9 miliar), SIDO (Rp 36,8 miliar), dan BUKA (Rp 35,9 miliar). Top leading movers emiten TLKM, BMRI, BBCA, sementara top lagging movers emiten ADRO, INDF, MEGA.
Terjadi penambahan 5.827 kasus baru COVID-19 pada hari Selasa dengan positivity rate sebesar 9,3% dan tambahan orang meninggal sebanyak 24 orang, tertinggi sejak 27 April. Kasus aktif mencapai 49.048 kasus.
Pagi ini pasar Asia dibuka hijau dengan Nikkei 0,58% dan Kospi +0,02%. “Kami memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak melemah mengikuti pergerakan bursa global dan pasar komoditas,” demikian tertulis.