Jakarta, TopBusiness – Pada Senin (8/8/2022) pagi ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan empat tamu emiten yang mencatatkan sahamnya di Bursa. Keempat perusahaan tersebut yang resmi listing di Bursa pagi ini adalah, PT Mora Telematika Indonesia Tbk (IDX: MORA), PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (IDX: ELPI), PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (IDX: KKES), dan PT Estee Gold Feet Tbk (IDX: EURO).
Dari keempat emiten anyar tersebut perolehan dana terbesar dikantongi MORA yang mencapai Rp1 triliun. Lalu disambung ELPI yang mengantongi Rp200-an miliar, dan dua perusahaan lainnya KKES dan EURO di bawah Rp50 miliar. Demikain seperti yang disarikan dari siaran pers yang diterima media, Senin (8/8/2022).
MORA yang merupakan penyedia infrastruktur dan jaringan telekomunikasi salah satu yang terbesar di Indonesia ini menawarkan harga awal di kisaran Rp368 hingga Rp396 per saham. Perseroan kemudian menetapkan harga penawaran-nya di batas atas yaitu di Rp396 setiap saham.
Dari keseluruhan proses penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) itu, MORA mengumpulkan total dana sebesar Rp1.000.083.862.800,- atau Rp1 triliun lebih. Angka ini didapat lantaran persreoan melepas saham ke masyarakat sebanyak 2.525.464.300 lembar saham atau sebanyak 10,68% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan dengan Nilai Nominal Rp100 setiap saham.
Adapun ELPI yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang angkutan laut dan aktivitas penunjang angkutan ini dengan harga penawaran awal sebesar Rp200. Perseroan menawarkan saham sebanyak 1.112.000.000 saham atau equivalen dengan 15% dari modal yang ditempatkan. Sehingga dana segar yang diraup senilai Rp222,4 miliar.
Dengan IPO ini, kata Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra, menjadi semangat baru untuk terus dapat mengembangkan ekspansi bisnis di bidang pelayaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri melalui layanan yang ada saat ini. “Kami telah menyediakan penyewaan kapal, pekerjaan lepas pantai, logistik, Engineering Procurement Construction (EPC) dan Training Center,” katanya.
Selanjutnya, KKES yang menawarkan sebanyak 300 juta saham baru lewat IPO. Jumlah saham tersebut setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Saham yang bernilai nominal Rp10.- per saham tersebut ditawarkan di harga Rp105,- per saham sehingga Perseroan meraih total dana sebesar Rp31,5 miliar.
KKES merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan besar bahan dan barang kimia. Ke depan, prospek bisnis ini memiliki peluang yang baik untuk berkembang. Apalagi selama ini, perkembangan industri manufaktur terus menunjukkan perbaikan dan telah memberikan peluang bagi kegiatan usaha yang bergerak di bidang subsektor manufaktur dan berbagai penunjangnya.
Data Kementerian Perindustrian Triwulan I-2022 bahkan mencatat bahwa industry manufaktur pengolahan nonmigas tumbuh 5,47% lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama yaitu 5,01%. Kemenperin juga mencatat industri kimia, farmasi, dan obat tradisional menjadi salah satu dari dua kontributor teratas sektor manufaktur setelah industri makanan dan minuman.
Emiten keempat adalah EURO. Perseroan adalah penyedia hasil jasa aerosol di Indonesia yang memiliki sejarah lebih dari 40 tahun telah mendapatkan kepercayaan dari para pelanggannya dan berkomitmen untuk terus menjunjung tinggi kualitas demi mecapai kepuasan pelanggan.
Saat IPO, EURO melepas saham sebanyak 500.000.000 lembar atau sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga per lembar saham yang ditawarkan adalah Rp 70,00. Maka dari itu, dana yang dapat terhimpun dari masyarakat melalui Penawaran Umum ini adalah senilai Rp35 miliar.
FOTO: Rendy MR