Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan Selasa (09/8/2022) ini berpotensi masih sideways.
Dalam riset harian Samuel Sekuritas Indonesia melalui samuel.co.id, di Jakarta, memperlihatkan judul IHSG Berpotensi Sideways.
Bursa AS semalam ditutup bervariasi. DJIA +0,09%, S&P500 -0,01%, dan Nasdaq 0,10%, seiring munculnya kekhawatiran atas performa industri semikonduktor setelah emiten Nvidia memberikan indikasi pendapatan 2Q22F (kemungkinan besar) akan lebih lemah dari perkiraan. Stock futures sedikit naik, kemungkinan karena investor masih akan meninjau pengumuman (upcoming release) laporan keuangan emiten dan data inflasi untuk menilai arah dan magnitude kenaikan suku bunga ke depannya. Data ekonomi AS yang dijadwalkan rilis besok malam (10 Agustus) adalah tingkat inflasi periode bulan Juli (Cons: 8,7%YoY; Prev: 9,1%YoY).
Dari pasar komoditas, CPO terpantau naik (4,36%) menjadi RM4.047/ton, Brent sedikit naik (1,61%) menjadi USD1.524/bbl, tetapi batu bara turun (7,44%) menjadi USD361/ton, begitu juga nikel (-2,58%). Sementara itu, harga emas relatif stabil (+0,82%) di USD1.789/ton.
Pada akhir perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 0,03% ke level 7.086,9. Top leading movers emiten TLKM, MDKA, BMRI, sementara top lagging movers emiten GOTO, BEBS, ADRO. Investor asing kemarin mencatatkan keseluruhan net buy sebesar Rp 1.142,7 miliar. Pasar reguler asing mencatatkan net buy Rp 1.186,5 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net sell Rp 43,8 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh TLKM (Rp 505,5 miliar), BBCA (Rp 313,2 miliar), dan BMRI (Rp 194,3 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BUKA (Rp 45,1 miliar), TBIG (Rp 39,8 miliar), dan MDKA (Rp 39,5 miliar).
Terdapat penambahan kasus baru COVID-19 pada (8/8) sebanyak 4.425 kasus (total kasus aktif: 49.633) dengan positivity rate sebesar 9,75%. Sebanyak 4.919 pasien telah sembuh dengan recovery rate sebesar 96,7%.
Data ekonomi Indonsia yang dijadwalkan rilis hari ini adalah data pertumbuhan penjualan retail bulan Juni (Prev: +2,9%YoY).
Bursa Asia terpantau dibuka bervariasi. Nikkei -0,31%, ASX 200 +0,1%, dan Kospi -0,17%. “IHSG kami perkirakan sideways akibat sentimen regional dan pasar komoditas, walau tren foreign inflow masih mungkin terjadi hari ini sebelum pengumuman rilis inflasi AS besok,” demikian tertulis.