Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan Kamis (6/10/2022), berpotensi bergerak sideways.
Dalam riset harian Samuel Sekuritas Indonesia melalui samuel.co.id, di Jakarta, memperlihatkan judul IHSG Diperkirakan Bergerak Sideways.
Bursa AS semalam ditutup melemah,dengan ditandai DJIA -0,1%, S&P500 0,2%, dan Nasdaq 0,3%, setelah penguatan di dua hari sebelumnya. Terdapat beberapa data ekonomi yang rilis kemarin, di antaranya adalah neraca perdagangan yang hasilnya sesuai dengan ekspektasi konsensus (USD 67,4 miliar) dan ADP employment change (208.000) yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan konsensus (200.000). Selain itu, pelaku pasar juga menantikan rilis data initial jobless claim di malam ini.
Pasar komoditas terpantau bergerak bervariasi, minyak +1,4% ke level USD 87,8/bbl, nikel 3,0% menjadi USD 22.630/ton, sedangkan emas -0,6% menjadi USD 1.721/ toz, dan batu bara 1,0% ke level USD 406/ton.
Bursa Asia kemarin ditutup bervariasi. Hang Seng +5,9%, Nikkei 0,5%, Kospi 0,3%, sedangkan Shanghai -0,6%.
Di perdagangan kemarin, IHSG ditutup flat +0,04% ke level 7.075, dengan net sell asing di pasar reguler sebesar Rp 220 miliar dan net buy di pasar negosiasi Rp 298 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBNI (Rp 113 miliar), TLKM (Rp 48 miliar), dan TCPI (Rp 45 miliar). Sementara itu, net sell asing tertinggi dicatatkan oleh BBCA (Rp 201 miliar), BBRI (Rp 117 miliar), dan BUMI (Rp 79 miliar). Top leading movers adalah GOTO, BUMI, EMTK dan top lagging movers adalah BBRI, BBCA, UNTR.
Terjadi penambahan 1.722 kasus baru COVID-19 kemarin, dengan positivity rate sebesar 2,6% (recovery rate: 97,3%, kasus aktif: 16.943).
Pagi ini pasar regional dibuka menguat dengan Kospi +0,06% dan Nikkei 0,68%. “Dengan sentimen dari bursa global dan regional, hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak sideways,” demikian tertulis.