Jakarta, TopBusiness – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat terdapat 20 proyek investasi di sektor industri petrokimia dengan proyeksi nilai sebesar US$ 50 miliar atau sekitar Rp 773 triliun sepanjang 2020-2030.
Terkait hal tersebut, Kemenperin mendorong penguatan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten seiring luasnya peluang kesempatan bekerja pada industri tersebut.
“Dengan proyeksi nilai investasi industri petrokimia sebesar US$ 50 miliar itu, artinya bakal ada potensi untuk penambahan jumlah tenaga kerja,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan dalam keterangan resminya, Rabu (19/10/2022).
Ia menjelaskan ada dua proyek besar industri petrokimia di wilayah Banten, yakni pembangunan pabrik Chandra Asri Perkasa (CAP2) dan Lotte Chemical Indonesia. Kedua proyek yang akan mulai produksi di 2025 ini ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 45 ribu orang di bidang konstruksi dan 2.500 orang untuk operasional.
“Dari dua proyek itu saja, tenaga kerja yang dibutuhkan sangat banyak. Oleh karenanya, kami berupaya untuk terus menyediakan SDM industri yang kompeten,” tuturnya.
Dalam hal ini, Kemenperin juga telah memfasilitasi pembangunan Politeknik Industri Petrokimia di Serang, Banten. Politeknik yang diresmikan sejak April 2022 ini berada di Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI).
“Kampus ini masih bayi atau baru lahir, tapi ada keunggulan antara lain adalah sesuai dengan spesifikasi dan teknisnya, dekat dengan industrinya, serta menerapkan dual system,” ujar Arus.
Di samping itu, Kemenperin telah menjalin kerja sama ikatan kerja dengan berbagai perusahaan industri petrokimia. Lulusan dari kampus ini nantinya bisa langsung terserap kerja. Saat ini, sudah ada kerja sama dengan 11 perusahaan petrokimia dan dua asosiasi industri.
Ke-11 perusahaan tersebut yakni PT Chandra Asri Petrochemical, PT Petrokimia Butadiene Indonesia, PT Pupuk Indonesia, PT Cabot Chemical Indonesia, PT Polytama Propindo, PT Petro Oxo Nusantara, PT Mitsubishi Chemical Indonesia, PT Trinseo Materials Indonesia, PT Nippon Shokubai Indonesia, PT Asahimas Chemical, dan PT Lotte Chemical Titan Nusantara. Sedangkan, dua asosiasinya adalah Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia serta Federasi Industri Kimia Indonesia.