Jakarta, TopBusiness—September 2022, pertumbuhan penjualan eceran tercatat tetap kuat. Hal ini tercermin dari IPR (Indeks Penjualan Riil) September 2022 yang sebesar 198,1, atau tumbuh 4,56% (yoy/year on year). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, mengatakan hal tersebut di Jakarta (9/11/2022).
Kinerja penjualan eceran ditopang oleh perbaikan pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dan Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, di tengah melambatnya pertumbuhan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Subkelompok Sandang.
Secara bulanan, penjualan eceran terkontraksi sebesar 1,8% (mtm/month to month). Penurunan terjadi pada mayoritas kelompok terutama Kelompok Suku Cadang dan Aksesori dan Subkelompok Sandang yang disebabkan oleh penurunan permintaan.
Erwin pun menjelaskan bahwa dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Desember 2022 dan Maret 2023 meningkat. Ekspektasi Harga Umum (IEH) Desember 2022 dan Maret 2023 masing-masing tercatat sebesar 146,0 dan 140,7, dari 135,4 dan 138,7 pada bulan sebelumnya. Peningkatan harga didorong oleh kenaikan harga bahan baku serta kenaikan permintaan sesuai pola historis saat HBKN (Hari Besar Keagamaan Natal) dan bulan Ramadan.
Prediksi Oktober 2022
Sementara itu, kinerja penjualan eceran diprakirakan tetap kuat pada Oktober 2022. Hal ini tercermin dari prakiraan IPR Oktober 2022 sebesar 204,3, atau tumbuh positif sebesar 4,51% (yoy).
Tetap kuatnya penjualan eceran terutama didukung oleh peningkatan penjualan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta perbaikan pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi.
Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diprakirakan meningkat 3,1% (mtm). “Hal itu didorong oleh perbaikan pada seluruh kelompok, dengan peningkatan tertinggi pada Subkelompok Sandang sejalan dengan program diskon yang diterapkan oleh sejumlah ritel, diikuti membaiknya kontraksi Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, serta Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,” Erwin menjelaskan lagi.