Jakarta, TopBusiness—Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga sangat optimistis kaum perempuan tak hanya menjadi soko guru keluarga, tetapi juga perekonomian nasional. Pada 2025, di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), para perempuan pengusaha ini diproyeksikan akan berhasil mengelola usahanya sebesar USD 135 miliar.
“Partisipasi perempuan dalam dunia usaha semakin meningkat. Pada 2021, tercatat perempuan mengelola 64,5 persen dari total usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Pada 2025, UMKM yang dikelola perempuan diproyeksikan mencapai USD 135 miliar. Semua angka tersebut menunjukkan, perempuan memiliki potensi yang luar biasa dan tidak lepas dari upaya memajukan perekonomian di Indonesia,” kata Wamendag Jerry Sambuaga dalam keterangan tertulis untuk wartawan, kemarin malam.
Menurutnya, di tengah ketidakpastian dampak pandemi terhadap UMKM, perempuan pengusaha menunjukkan ketangguhan. Riset United Nations Development Programme (UNDP) tentang dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia menemukan, usaha yang dikelola perempuan lebih mampu bertahan dibandingkan laki-laki.
“Ketangguhan ini ditunjukkan melalui adaptasi UMKM perempuan yang memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana distribusi utama,” jelas Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry menambahkan, di tingkat usaha mikro, tercatat 52 persen dari 64 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan. Untuk tingkat usaha kecil, 56 persen dari 193 ribu pemilik usaha kecil adalah perempuan. Untuk usaha menengah, 34 persen dari 44,7 ribu pelaku usaha adalah perempuan.
“Mengenai keragaman atau ragam produk yang ditawarkan UMKM, kita juga melihat betapa banyaknya produk yang berhubungan dengan perempuan, seperti produk fashion, kuliner, kecantikan, dan kerajinan tangan. Ini semua adalah potensi perdagangan dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengadaan barang dan jasa kita,” imbuh Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry mengatakan, menyadari pentingnya peran perempuan dan UMKM dalam kehidupan ekonomi Indonesia, Kementerian Perdagangan berupaya meningkatkan kontribusi perempuan dan UMKM dalam perdagangan Indonesia. Kementerian Perdagangan juga telah memfasilitasi 500 UMKM melalui program digitalisasi untuk bermitra dengan peritel dan lokapasar modern. Selain itu, pendampingan ekspor juga dilakukan melalui export coaching program kepada 300 UKM di sepuluh wilayah.
“Kementerian Perdagangan akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung peningkatan peran partisipasi perempuan. Partisipasi dan inisiatif dari pemangku kepentingan terkait, termasuk ITC dan Unilever, akan menjadi kolaborasi yang efektif untuk membangun ekosistem wirausaha perempuan dalam mengadaptasi tantangan global,” ujar Wamendag Jerry.