Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak melemah.
Daily Research Report oleh Samuel Research Team yang dipublikasikan PT Samuel Sekuritas Indonesia melalui website samuel.co.id, menyatakan bahwa IHSG Berpotensi Kembali Melemah.
Bursa AS kemarin ditutup mixed. DJIA -0,56%, S&P500 0,09%, dan Nasdaq +0,13%. Investor masih menunggu data ketenagakerjaan yang akan rilis di hari Jumat.
Dari pasar komoditas, CPO turun 3,66% di RM4.081/ton, nikel naik 1,95%, emas naik 3,14%, batu bara turun 3,39%. Sementara itu, harga Brent tercatat menguat (0,83%) menjadi USD81,22 bbl.
Pada akhir perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun 0,85% ke level 7.020,8. Top leading movers emiten MDKA, ASII, BYAN, sementara top lagging movers emiten BBCA, GOTO, TLKM. Investor asing mencatatkan keseluruhan net sell sebesar Rp 1.122,3 miliar. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 577 miliar, dan pada negosiasi pasar tercatat net sell asing sebesar Rp 545,3 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBCA (Rp 405,1 miliar), TLKM (Rp 235 miliar), dan ASII (Rp 146,3 miliar). Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBRI (Rp 174,6 miliar), MDKA (Rp 106,9 miliar), dan INDF (Rp 62,9 miliar).
Terdapat tambahan 4.977 kasus baru COVID-19 di hari Kamis (12/01) dengan positivity rate sebesar 9,19% (total kasus aktif: 57.700). Sebanyak 6.499 pasien telah sembuh dengan tingkat kesembuhan sebesar 96,7%.
Bursa Asia pagi ini terpantau dibuka pelembut: Nikkei -1,25%; Kospi 0,70%. “IHSG kami perkirakan bergerak melemah hari ini, sejalan dengan pelemahan di pasar global,” demikian tertulis.