Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan hari ini berpotensi lanjut koreksi
Daily Research Report oleh Samuel Research Team yang dipublikasikan PT Samuel Sekuritas Indonesia melalui website samuel.co.id, menyatakan bahwa IHSG Berpotensi Lanjut Koreksi.
Pada penutupan Jumat (9/12) lalu, pasar AS bergerak melemah. Dow Jones melemah 0,9%, diikuti S&P 500 0,73%, dan Nasdaq 0,7%. Perhatian pasar global pada minggu ini akan tertekan pada potensi kenaikan suku bunga the Fed sebesar 50 bps pada hari Rabu (14/12) waktu setempat. Selain itu, akan ada rilis data US CPI demgan ekspektasi ekonom berada di 7,3%.
Pasar komoditas terpantau cenderung menguat pada Jumat (12/9) kemarin. Minyak WTI menguat 0,18% ke level USD 71,59/bbl, Brent 0,88% ke level USD 76,82/bbl, Harga batubara 1,64% ke level USD 402/ton, sebaliknya nikel melemah 3,04% ke level USD 28,822. Dan CPO menguat 0,98% ke level MYR 3.924. Harga emas terpantau menguat 0,44% ke level USD 1.809/toz.
Bursa Asia menguat pada Jumat (9/12) kemarin. Kospi menguat 0,76%, Nikkei 1,18%, Hang Seng 2,32%, dan Shanghai 0,3%. IHSG pada hari Jumat (9/12) ditutup melemah 1,31% ke level 6.715, dengan net sell sebesar Rp 1,9 triliun. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net sell Rp 1,43 triliun, dan pada negosiasi pasar tercatat net sell asing Rp 485,8 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BMRI (Rp 405,1 miliar), TLKM (Rp 209,9 miliar), dan BBCA (Rp 173 miliar). Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BUMI (Rp 43,7 miliar), MDKA (Rp 33 miliar), dan SMGR (Rp 29,9 miliar). Top leading movers adalah BBCA, TBIG, dan BEBS sedangkan BYAN, GOTO, dan TLKM menjadi top lagging movers.
Terjadi penambahan 1.589 kasus baru COVID-19 di Indonesia pada hari Minggu (11/12) dengan jumlah kasus sembuh sebanyak 3.731. Daily positive rate sebesar 19,7%; tingkat positif keseluruhan: 9,19%; kasus aktif: 39.809.
Pagi ini Nikkei dibuka melemah 0,5% dan KOSPI 0,6%. “Kami kecenderungan IHSG berpotensi melanjutkan tren koreksi pada hari ini, seiring dengan beragamnya sentimen dari pergerakan bursa global dan bursa regional,” demikian terpublikasi.