Jakarta, TopBusiness – Hari ini, PT Haloni Jane Tbk memulai debutnya di Bursa Efek Indonesia (IDX) dengan kode perdagangan HALO, mencatatkan 5,65 miliar saham yang mewakili 100% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
Sebelum mencatatkan sahamnya, HALO melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada publik dari 1 Februari hingga 6 Februari 2023 sebanyak 1,13 miliar saham baru yang mewakili 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
Periode penawaran umum ditutup pada 6 Februari 2023 dan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 101,6x.
PT Haloni Jane Tbk merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi sarung tangan karet lateks sekali pakai, merupakan produk medis esensial yang digunakan di rumah sakit dan layanan kesehatan umum lainnya. Tentu di samping industri makanan dan industri lainnya di mana kebersihan dan perlindungan pribadi merupakan hal yang sangat penting.
Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, berdampak pada kesadaran akan semakin pentingnya kebersihan, telah menyesuaikan seluruh sektor APD (Alat Pelindung Diri) secara menyeluruh dan khususnya dalam penggunaan sarung tangan sekali pakai ke tingkat yang lebih tinggi.
Direktur Utama PT Haloni Jane Tbk, Louis Hans Laurence menyampaikan, “Kami sangat senang melihat antusiasme investor atas IPO Perseroan. Sebelum go public kami sudah melakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar 40% pada tahun 2022 menjadi lebih dari 1.200 juta sarung tangan per tahun.”
“Dana hasil penawaran umum ini akan digunakan untuk modal kerja yang akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk ekspansi dan meningkatkan penjualan ke pasar di luar negeri dan domestic,” ujar dia, usai listing, Rabu (8/2/2023).
Pada puncak pandemi Covid-19, PT Haloni Jane Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatan penjualan sebesar 54% dari Rp 295 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 455 miliar di tahun 2021, dengan peningkatan laba sebesar 75% dari Rp 53,8 miliar menjadi Rp 93,9 miliar.
Pada tahun 2022, kenaikan luar biasa tarif angkutan peti kemas terkait pandemi, konflik geopolitik di Ukraina dan tingkat inflasi mempengaruhi kondisi pasar, sehingga berdampak negatif terhadap penjualan Perseroan dalam jangka pendek.
“Di tengah kondisi pasar yang tidak menentu, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 300 miliar untuk periode 12 bulan di tahun 2022. Ketika tarif peti kemas naik lebih dari sepuluh kali lipat, manajemen Perseroan mengambil keputusan untuk menunda pengiriman dalam jumlah besar ke luar negeri,” terang dia.
Tarif angkutan kemudian kembali normal, dan sementara itu terjadi lonjakan infeksi COVID-19 baru-baru ini di Cina dan di negara-negara lain, telah menggarisbawahi pentingnya penggunaan sarung tangan yang efektif dalam mencegah tingkat infeksi.
PT Haloni Jane Tbk juga memiliki keunggulan kompetitif yaitu: pertama, telah memperoleh persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat untuk seluruh jajaran produknya, sehingga Perseroan memiliki akses tanpa batas ke salah satu pasar perawatan kesehatan terbesar di dunia. Perusahaan juga terakreditasi penuh untuk pasar Uni Eropa. Sumber penelitian menunjukkan pasar global diperkirakan mencapai lebih dari US$ 22,7 miliar pada tahun 2030.
Kedua, memiliki akses langsung ke kapasitas pemrosesan lateks segar dari perkebunan karet di Sumatera Selatan yang dikelola oleh Shamrock Group, sehingga Perseroan dapat memaksimalkan kualitas produk serta meminimalkan risiko ketersediaan pasokan bahan baku.
Untuk diketahui, PT Haloni Jane Tbk merupakan bagian Shamrock Group yang memiliki rekam jejak selama 35 tahun dalam bidang produksi dan memasok berbagai perusahaan perawatan kesehatan multinasional terkemuka. Perseroan didirikan oleh Hansen Jap, pendiri Shamrock Group, pada tahun 2001, untuk melengkapi fasilitas produksi yang sudah beroperasi di Medan yang dimiliki oleh Grup.
Peralatan pengolahan lateks berupa centrifugal modern milik Shamrock Grup dan perkebunan yang berlokasi di Sumatera Selatan digunakan untuk memproses lateks segar -bahan baku utama yang digunakan oleh Perseroan – sehingga memberikan standar control kualitas yang tinggi dan sumber pasokan yang terjamin.
Di bawah merek unggulan Shamrock dan merek MyGuard, Perseroan memasarkan rangkaian produk yang komprehensif mulai dari sarung tangan bedah hingga sarung tangan pemeriksaan untuk sektor kesehatan, termasuk praktik dokter gigi dan produk untuk sektor non-medis, dari layanan makanan hingga perawatan kuku dan salon kecantikan, layanan kebersihan hingga teknik dan industri.