Jakarta, TopBusiness – Perusahaan Umum Daerah Air Minum atau Perumdam Tirta Arut Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki terobosan inovasi di bidang pelayanan kepada pelanggan, salah satunya, melakukan pemasaran produk air minum dalam kemasan atau AMDK dengan merk Banyu Kinum.
Dengan pengembangan unit bisnis baru berupa produk Banyu Kinum ini, maka perumdam memiliki peluang untuk dapat menambah pendapatan sehingga akan meningkatkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
Ketika melakukan pemaparan untuk materi presentasi berjudul “Inovasi dalam Membangun Kinerja Bisnis dan Layanan BUMD”, Direktur Perumdam Tirta Arut Sapriansyah menyebut, inovasi yang telah dilakukan oleh perumdam salah satunya adalah pemasaran produk AMDK Banyu Kinum.
“Ini murni diambil dari anggaran perumdam, dan menggunakan tenaga-tenaga ahli yang ada di perusahaan. Sehingga, cost untuk produk ini sangat kecil sekali, di bawah Rp 1 miliar,” kata Sapriansyah, dihadapan Dewan Juri TOP BUMD Awards 2023, yang berlangsung dalam jaringan melalui sistem aplikasi rapat zoom, di Jakarta, Senin (13/03/2023).
Produk AMDK ini memanfaatkan air dari sumber mata air perbukitan di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan. Selain juga mengoptimalkan insan-insan perumdam dalam menginovasi sekaligus menambah benefit bagi perusahaan.
Selanjutnya, perumdam akan menambah pangsa pasar AMDK tersebut ke instansi-instansi dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemda.
“Tahun 2023 ini, kami pasarkan ke masyarakat umum. Khusus saat ini, kami masih utamakan untuk pelayanan pelanggan perumdam. Karena setiap orang butuh air minum, dan sekarang teraplikasikan menjadi air kemasan. Itu salah satu terobosan, yang bagi kami mustahil menjadi target, tapi kami berhasil, tanpa menggunakan anggaran daerah,” ungkap Sapriansyah.
Dikatakan Sapriansyah, adapun merk Banyu Kinum sendiri berasal dari bahasa lokal yang berarti air minum yang merupakan cara untuk melestarikan kearifan lokal. “Kinum artinya minum, dan banyu artinya air. Jadi kita melestarikan budaya setempat dan kearifan lokal dengan mengangkat dari air. Kita merubah mindset orang-orang daerah mampu untuk bersaing dengan produk-produk dari luar dengan Banyu Kinum,” papar dia.
Banyu Kinum dibandrol dengan harga bervariasi. Misalnya, untuk ukuran gelas 220 ml seharga Rp 18.000 per dus, botol 330 ml seharga Rp 42.000 per dus, sementara dengan botol berisi 600 ml dihargai dengan Rp 52.000 per dus. Ada juga kemasan isi ulang 19 liter Rp 15.000 per galon, dan galon beserta isi Rp 65.000 per galon.
Dengan pengadaan produk berupa AMDK tersebut, berarti perumdam juga telah menambah usaha unit bisnis AMDK.
Ditegaskan oleh Sapriansyah, penambahan unit bisnis AMDK Banyu Kinum merupakan salah satu manfaat dari inovasi dari perumdam. Selain, hal tersebut merupakan sebuah inovasi untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan AMDK Banyu Kinum.
Kemudian, AMDK Banyu Kinum ini merupakan sebuah produk unggulan, lantaran bertumbuh dari kearifan masyarakat setempat. “Menjadi salah satu produk unggulan lokal Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat,” ungkap dia.
Dia pun menambahkan bahwa AMDK ini merupakan salah satu cara perusahaan untuk melestarikan budaya setempat dan kearifan lokal dengan nama produk merk Banyu Kinum.