Jakarta, TopBusiness – PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau yang akrab disebut Latinusa baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2022. Salah satu agenda dari perusahaan yang memproduksi tinplate berkualitas tinggi dengan standar internasional ini memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.
Langkah ini menyusul pihak perusahaan yang memutuskan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan Latinusa. “Kalau tahun lalu kita membagikan dividen karena sudah lama tidak membagikan dividen. Tapi tahun ini kita perlu memperkuat struktur keuangan,” tutur Direktur Utama NIKL, Jetrinaldi kepada media usai RUPST dalam paparan publik secara online, Kamis (6/4/2023).
Menurutnya, perseroan saat ini tengah memperkuat struktur keuangan dengan meningkatkan saldo laba ditahan, sehingga tahun ini tidak membagikan dividen seperti sebelum pandemic lalu.
Lebih jauh ditegaskannya, pada tahun 2022 lalu, Latinusa membukukan nilai penjualan sebesar US$ 255.347.224, meningkat 21,17 persen dari perolehan US$ 210.736.463 pada tahun 2021. Penjualan pada tahun 2022 berhasil melampaui target yang telah ditetapkan.
“Di tengah fluktuasi kondisi pasar, Latinusa senantiasa konsisten dalam mengoptimalkan diversifikasi segmen pasar yang dilayani. Hal ini dilakukan dengan fokus untuk memaksimalkan penjualan pada segmen pasar premium, sekaligus memanfaatkan kelanjutan tren kenaikan harga untuk meraih tingkat penjualan yang optimal dalam upaya mendorong tingkat profitabilitas yang diraih oleh Perusahaan,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan NIKL, Abdul Haris Suhadak menjelaskan, RUPST memutuskan untuk menempatkan US$ 3,1 juta atau 42 persen dari laba bersih tahun 2022 sebagai cadangan wajib sesuai ketentuan Undang Undang Perseroan terbatas.
Dan selebihnya, US$ 4,13 juta atau 58 persen dari laba bersih akan ditempatkan sebagai saldo laba ditahan.
“Jadi pada posisi ini, dengan kondisi ini dimana perseroan mencatakan utang bank sangat besar senilai USD95 juta. Dengan mempertimbangkan prospektus perusahaan untuk memperkuat keuangan, maka tahun 2022 tidak membagikan dividen,” katanya memberi penjelasan.
Kembali Jetrinaldi menegaskan, terkait kinerja perusahaan, untuk hasil produksi tahun 2022 mencapai 97 persen dari sasaran target yang telah ditetapkan. Meskipun menghadapi tantangan pasar yang dinamis, Latinusa mampu mengoptimalkan kemampuan produksi selaras momentum pasar dan tren harga yang positif dengan merespons tuntutan konsumen, khususnya berfokus pada segmen premium yang membutuhkan standar kualitas lebih tinggi dengan marjin harga yang lebih baik untuk menunjang kinerja dan pencapaian laba.
“Hasilnya, Latinusa mencatat perolehan laba sebelum pajak sebesar US$ 9.150.691 dibandingkan dengan kinerja tahun 2021 sebesar US$ 11.079.660, namun dengan perhitungan pajak, perolehan laba bersih tahun berjalan mengalami peningkatan sebesar 21,57 persen dengan US$ 7.127.218 dibandingkan US$5.862.823 pada tahun 2021,” pungkas dia.