Jakarta, TopBusiness—PT Phapros, Tbk., melengkapi operasional bisnis dengan perspektif tentang pentingnya pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Dalam hal ini, manajemen Phapros punya strategi dalam membangun pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Hal itu dikatakan oleh Siti Shofiana dari tim CSR Phapros, dalam presentasi melalui jaringan internet untuk Dewan Juri Top GRC Awards 2023, yang digelar Majalah TopBusiness bekerja sama dengan sejumlah lembaga (10/4/2023).
Ia mengatakan bahwa Phapros punya komitmen untuk berperan serta dalam peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, melalui pemberdayaan masyakat.
“Hal itu kami lakukan dengan berpedoman ke sejumlah pilar [pemberdayaan masyarakat],” kata Shofiana.
Adapun pilar tersebut adalah pilar pendidikan, pilar kesehatan, pilar ekonomi, dan bidang sosial.
Komitmen berperan dalam peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan tersebut pun melingkupi hal-hal ini: peduli berkelanjutan terhadap lingkungan hidup, penghormatan hak asasi manusia (HAM), wajib menyediakan tempat kerja nyaman, serta adanya hubungan yang baik dengan SDM.
Shofiana pun, dalam kesempatan itu, menjelaskan beberapa tahapan program CSR di Phapros. Misalnya, dalam rumusan dampak operasional perusahaan, Phapros melakukan proses bertahap dalam mengidentifikasi dampak tersebut.
Adapun pengelolaan risiko sosial diawali dengan social mapping untuk mengetahui gambaran sosial yang ada secara komprehensif. “Dengan demikian, program CSR yang diimplementasikan, untuk mengembangkan potensi masyarakat,” dia mengatakan.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Stefania Orance dari tim CSR Phapros, menjelaskan beberapa hal tentang tata kelola CSR. Ia antara lain menjelaskan bahwa ada rencana kerja dan anggaran, yang sifatnya per tahun.
Di samping itu, ada time line program untuk setahun, dari tiap pilar CSR yang dipunyai Phapros. Pemonitoran program dilakukan tiap bulan; untuk pelaporan, ada yang sifatnya bulanan atau pun tahunan.
“Untuk sistem evaluasi,” Stefania menjelaskan lagi, “ada sistem indeks kepuasan masyarakat.”