Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan hari ini, IHSG berpotensi melemah.
Daily Research Report oleh Samuel Research Team yang dipublikasikan PT Samuel Sekuritas Indonesia melalui website samuel.co.id, menyatakan IHSG Berpotensi Melemah.
Bursa AS kemarin ditutup melemah. Dow Jones -0,86%, diikuti S&P 500 0,72% dan Nasdaq 0,49%. Pasar AS serempak bergerak melemah karena penurunan saham PacWest yang memicu aksi jual-beli pada bank-bank regional. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran akan masalah pada sektor perbankan.
Pasar komoditas terpantau bergerak bervariasi. Minyak naik 3,04% ke level USD 68,6/bbl, batubara turun 5,51% ke level USD 170,7/ton, nikel melemah 2,28% ke level USD 24.083 dan CPO tutup +0,0% di level MYR 3.430. Sedangkan harga emas terpantau turun 0,59% ke level USD 2.055,7/toz.
Bursa Asia kemarin ditutup cenderung menguat. Nikkei ditutup +0,0%, Hang Seng 1,27%, dan Shanghai 0,82%.
IHSG ditutup menguat 0,46% ke level 6.844,0 dengan investor asing mencatatkan keseluruhan net sell sebesar Rp 59,9 miliar. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net sell Rp 121 miliar, dan pada negosiasi pasar tercatat net buy asing Rp 61,1 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh UNTR (Rp 114 miliar), TLKM (Rp 110,9 miliar), dan BMRI (Rp 85,6 miliar). Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh ASII (Rp 138,3 miliar), BBRI (Rp 112,2 miliar), dan BBCA (Rp 49,8 miliar). Penggerak terkemuka teratas menghasilkan GOTO, BYAN, BBRI, sementara penggerak tertinggal teratas menghasilkan BMRI, BBNI, DCII.
Pagi ini Nikkei dan KOSPI hari ini libur karena merayakan hari anak. “Kami perkirakan IHSG hari ini akan bergerak melemah, seiring dengan sentimen global dan regional,” demikian tertulis.