Jakarta, TopBusiness – PT Lion Super Indo (Superindo) sebagai bagian Ahold Delhaize (perusahaan ritel asal Belanda) dan Salim Group berkomitmen tinggi pada pelaksanaan bisnis berkelanjutan di Indonesia.
Melalui 218 gerai yang tersebar di 40 kota di Jawa dan Sumatera, Superindo secara konsisten melaksanakan program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) unggulannya sebagai bentuk pelaksanaan bisnis berkelanjutan.
Head of Sustainability PT PT Lion Super Indo Arya Kusumo menjelaskan, pelaksanaan CSR Superindo mengacu pada ISO 26000 SR dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program CSR Superindo juga sejalan dengan tujuan perusahaan yakni “We make healthy food, acessible & affordable, anywhere anytime“.
“Untuk itu, kita selalu mengejar produk-produk healthier choices di atas 70 persen, responsible sourcing dengan produk-produk owner brand untuk memberikan pilihan terbaik bagi customer. Terkait waste kita punya target besar agar tingkat eliminasinya di atas 70 persen. Sedangkan untuk CO2 Emission Reduction, kami berusaha menekan di bawah 10 persen. Kami juga berupaya menjaga hubungan baik dengan masyarakat,” ujar Arya dalam sesi presentasi dan wawancara penjurian TOP CSR Awards 2023 yang dilakukan secara daring, pekan lalu.
Hadir pula dalam penjurian ini Yuvlinda Susanta (GM Corporate Affairs & Sustainability ) dan Priyo Utomo (Head of Corporate Affairs).
Terkait implementasi Healthier Choices , kata Arya, Superindo sudah menjalankan The Sugar Indicator Program di seluruh gerai Superindo. Program tersebut dilakukan untuk membantu pelanggan mengenali kandungan gula yang ada di produk-produk terutama minuman yang ada di gerai Superindo.
Sesuai ketentuan WHO terbaru, orang dewasa dan anak-anak direkomendasikan mengurangi asupan gula harian mereka hingga kurang dari 10 persen dari total asupan energi yang masuk. Pengurangan lebih lanjut hingga di bawah 5 persen atau kira-kira 25 gram (6 sendok teh) per hari akan memberikan manfaat kesehatan tambahan.
Sementara itu, rekomendasi gula harian berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 63 Tahun 2015 adalah tidak lebih dari 50 gram/hari atau setara dengan 4 sendok makan.
“Ini program ultimate kami juga. Saat ini kita adalah suprmarket pertama yang memiliki sugar navigation di toko,” ujar Arya.
Dia menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan perbaikan-perbaikan terkait pelaksanaan Program Sugar Indicator ini, misalnya terkait penggunaan label gradasi warna kuning untuk produk minuman yang mengandung gula.
Warna kuning muda untuk produk dengan kandungan gula rendah dan warna kuning tua untuk yang kandungan gulanya tinggi.
“Semua rak produk minuman di Superindo sudah dipasang Sugar Indicator, tidak hanya di toko ofline, di aplikasi Super Ninja juga sudah ada indikator tersebut,” kata dia.
Saat ini juga sudah hampir 400 produk minuman di Superindo yang menggunakan label kuning dan ke depannya akan terus bertambah. “Kami sudah audiensi dengan Badan POM terkait pelaksanaan program ini dan mereka mengapresiasinya,” tutur Arya.
Program unggulan CSR lainnya dari Superindo adalah menyediakan produk private brand atau produk merek sendiri yang memenuhi standar keamanan dan keberlanjutan pangan (ramah sosial dan lingkungan, termasuk memperhatikan aspek kesejahteraan hewan/animal welfare) yang telah diakui secara nasional dan internasional.
Produk atau komoditas pangan yang ada di Superindo saat ini sudah mengantongi berbagai sertifikat pangan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, antara lain Sertifikat NKV (Nomor Kontrol Veteriner), CBIC, FSC, UTZ Certified, Rainforest Alliance Certified, dan Certified Sustainable Palm Oil RSPO.
Untuk mewujudkan kesejahteraan hewan ini, menurut Arya, Superindo berkolaborasi dengan Global Food Partner dan Universitas Gajah Mada (UGM) membuat Cage Free Eggss Training Center di Yogyakarta .
“Kami mendorong para supplier Suprindo untuk belajar dalam budidaya ayam Cage Free ini. Tidak hanya animal wellfare saja, supplier ini juga belajar tentang bisnis manajemen , hal-hal teknis dan biosecurity,” ujarnya.
Superindo juga memiliki program CSR unggulan terkait lingkungan, yakni Program Zero to Landfill-Plastic. Program ini dijalankan bekerja sama dengan salah satu brand, yaitu P&G (PT Unilever). Selama 2022, Superindo bersama P&G bisa mengumpulkan sampah-sampah plastik dari kemasan P&G dan Superindo sebanyak 86,5 ton.
“Kita memberdayakan pemulung dengan menggunakan aplikasi Octopus. Pick up sampah di rumah, pelanggan kami edukasi untuk memilah sampah dan membersihkannya di rumah. Kita juga memberikan dorongan berupa reward melalui aplikasi Octopus,” tuturnya.
Menurut Arya, dari sampah kemasan yang dikumpulkan tersebut antara lain diubah menjadi produk daur ulang berupa gimik-gimik yang kembali diberikan ke pelanggan Superindo.
Program CSR unggulan lainnya dari Superindo adalah Renewable Energy – Electricity. Perusahaan ritel ini tahun ini berencana memasang panel listrik tenaga surya (solar panel) di tiga tempat sebanyak 540 PV modul yang akan menghasilkan daya 294,2 kWp.
Superindo juga memiliki program Foodbank Mobile Kitchen dengan nama Dapur Bergerak Mustikarasa. Program ini bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia dan Yayasan Sagraha Indonesia Peduli Sesama.
“Tujuannya adalah menjadikan food truck ini sebagai dapur pangan, dapur edukasi dan dapur bencana. Sekaligus juga mendorong Ibu-ibu kembali memasak di rumah, jadi nanti ingat kalau beli bahan bisa ke Superindo juga,” ujar Arya.