Jakarta, TopBusiness – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (IDX: SSMS) konsisten dalam menggelar program pertanggungjawaban sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Sudah banyak program CSR yang digarap perusahaan minyak kelapa sawit ini yang tentu saja setelah dilakukan analisa dampak dari operasional perusahaan ini.
Sederet program pemberdayaan dilakukan perusahaan. Baik itu pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan infrastruktur, pemberdayaan pendidikan, pemberdayaan kesehatan, termasuk program pelestarian lingkungan dan program social budaya.
Hal ini seperti terungkap dalam proses penjurian TOP CSR Awards 2023 yang digelar Majalah TopBusiness yang dilakukan beberapa waktu lalu, secara daring. SSMS sendiri menjadi peserta TOP CSR Awards 2023 tahun ini dan telah membeberkan banyak program CSR yang telah dilakukan selama ini.
Dalam proses penjurian ini pihak SSMS diwakili oleh Alsa Lowtogana, selaku Asisten Manager CSR SSMS, Ahmad Arba’i dan Rohman selaku CSR Officer.
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) adalah perusahaan minyak kelapa sawit yang memiliki misi untuk mewujudkan potensi penuh dari minyak kelapa sawit. Perseroan mengelola bisnis terpadu atas 23 perkebunan kelapa sawit, 8 pabrik kelapa sawit (PKS) dan satu pabrik inti sawit di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Indonesia.
“Kami percaya dengan potensi minyak kelapa sawit yang luar biasa dan optimis dengan peran sumber pangan ini di masa depan. Dengan produktivitas yang tinggi dan penggunaan lahan yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan tanaman lain, kelapa sawit bisa menjadi solusi krusial dan ramah lingkungan untuk memenuhi lonjakan kebutuhan minyak nabati di masa depan,” dia menjelaskan.
“Pada saat yang sama, industry kelapa sawit juga memiliki potensi untuk berkontribusi secara signifikan untuk mendorong pembangunan di negara seperti Indonesia, terutama di daerah terpencil.”
Oleh karena itu, SSMS percaya perusahaan kelapa sawit dapat memainkan peranan kunci dalam melestarikan lingkungan dan memenuhi kebutuhan pangan jika bisnisnya dilaksanakan dengan baik dan benar. “Peranan inilah yang ingin kami capai,” ungkapnya.
Dengan kepemilikan saham dari PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk adalah sebanyak 54,30% dimiliki PT Citra Borneo Indah, sebanyak 9,86% dikantongi oleh PT Putra Borneo Agro Lestari, dan oleh masyarakat atau public sebanyak 35,84%.
Sesuai dengan Visi-Misi perusahaan, SSMS terus berkomitmen dalam melakukan program keberlanjutan. Menurutnya, komitmen perusahaan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip keberlanjutan dituangkan dalam tiga moto utama SSMS: Profit, People, Planet. Ini dijabarkan lebih lanjut lagi ke dalam nilia-nilai perusahaan yaitu: Care for the Company, Care for the People, Care for the Environment, dan Care for the Nation Indonesia.
“Dengan nilai-nilai perusahaan ini senantiasa disempurnakan dan disosialisasikan ke seluruuh karyawan dan jajran manajemen tanpa terkecuali agar menjadi budaya perseroan. Kami meyakini penerapan nilai-nilai perusahaan tersebut dapat membangun reputasi unggul di mata public, pemerintah, konsumen, investor, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya,” ungkap dia.
Konsep CSR
Lebih jauh ditegaskan Alsa, Corporate Social Responsibility (CSR) ini direalisasikan melalui berbagai pelaksanaan program kegiatan kemasyarakatan, sebagai peran perusahaan dalam menjalin hubungan yang sinergi dan harmonis dengan Stakeholder guna mendukung perkembangan dan menciptakan masyarakat yang harmonis dan mandiri. Dengan perumusan program strategi berkelanjutan, yakni Triple Bottom Line: People – Planet – Profit.
“Dengan dasar pelaksanaan program CSR dituangkan dalam kebijakan Corporate Social Responsibility PT SSMS Tbk ini dengan tujuan pemenuhan Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” katanya.
Adapun konsep CSR-nya tak jauh dari tiga hal yakni, Sustainability (Keberkelanjutan), yaitu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas tetap memperhitungkan keberlanjutan sumber sada dimasa mendatang dan kemampuan generasi mendatang.
Kedua, Akuntabilitas (Akuntabilitas). Ini upaya perusahaan terbuka dan bertanggung jawab atas aktifitas yang telah dilakukan untuk mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal. Dan ketiga, Transparency (Transparansi), yaitu prinsip penting bagi pihak eksternal yang berhubungan dengan pelaporan aktifitas perusahaan berikut dampak terhadap pihak eksternal.
Sehingga dengan dasar itu, program utama CSR-nya adalah, Program Sosial Budaya berupa menciptakan harmonisasi terhadap masyarakat serta mendukung pelestarian budaya lokal. Lalu, Pemberdayaan Masyarakat, mendukung dalam peningkatan perekonomian masyarakat sekitar perusahaan.
Selanjutnya, Pemberdayaan Infrastruktur, membantu meningkatkan akses masyarakat dalam pembangunan jalan, jembatan, dan prasarana. Lalu, Pemberdayaan Pendidikan, mendukung keberlanjutan pendidikan anak & masyarakat sekitar perusahaan.
Kemudian, pemebrdayaan kesehatan, memberikan fasilitas kesehatan bagi masyarakat sekitar perusahaan. Dan terakhir, Pelestarian Lingkungan, turut melestarikan lingkungan sebagai bentuk dari value perusahaan.
Program CSR
Menurut Alsa, sederet program CSR sudah dilakukan oleh SSMS ini. Tercatat ada lima program CSR unggulan yang sudah dilakukan. Di mana program-program tersebut bertujuan untuk menciptakan hubungan harmonis antara Perusahaan dengan Masyarakat (Komunitas) sekitar, serta mendukung perkembangan komunitas sekitar operasional Perusahaan (Stakholders), seimbang dengan pertumbuhan usaha Perseroan.
Pertama, program Pendidikan Inklusif Disabilitas (Pendidikan). Program ini perupakan program inisiatif perusahaan untuk memberikan kesempatan kepada semua anak termasuk anak yang berkebutuhan Khusus (SLB), pada pendidikan anak yang berkualitas dengan memberikan pelatihan keterampilan Dream Cacher, String Art dan membatik untuk anak berkebutuhan khusus.
Terkait dengan keberlanjutan ini, perusahaan memiliki empati dan kepedulian terhadap masyarakat termasuk yang memiliki keterbatasan/berkebutuhan khusus, untuk dapat maju dan mandiri. Dengan manfaatnya adalah, kemandirian pendapatan ekonomi, peningkatan keterampilan, serta kesetaraan sesama anak bangsa.
Kedua, Rotan Anyam and Furniture (Ekonomi). Inisiasi Program kriya rotan yang merupakan kearifan local setempat, dan menciptakan berbagai macam produk invotif dari rotan dan menjadi produk unggulan Desa. Program ini unsur sustainability-nya yakni pemenuhan perlengkapan perkantoran maupun lainnya yang dinilai lebih ramah lingkungan melalui masyarakat lokal.
“Dengan manfaatnya adalah meningkatkan pendapatan masyarakat, pengembangan kearifan local, dan desa tesebut mempunyai produk unggulan,” ujar dia.
Ketiga, Kelompok Pengrajin Purun (ekonomi). Program ini memanfaatkan potensi tanaman purun dan SDM di Desa Natai Baru. Perusahaan memberdayakan kelompok ibu-ibu untuk membuat produk sedotan ramah lingkungan dan berbagai tas kerajinan berbahan dasar purun.
Dengan produk sedotan yang ramah lingkungan ini, perusahaan mengambil inisiatif dalam mengkampanyekan program berbasis lingkungan. Sehingga manfaatnya adalah meningkatkan pendapatan masyarakat, pengembangan kearifan local, dan desa mempunyai produk unggulan.
Keempat, Penangkaran Benih Bibit Padi (ekonomi). Program ini memanfaatkan potensi lahan pertanian seluas 7 Ha, perusahaan bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Pemerintah daerah dan kelompok tani agar dapat menghasilkan bibit padi unggulan yang dapat memenuhi kebutuhan wilayah Kabupaten Lamandau.
“Dengan adanya program bibit padi, diharapkan kelompok tani dapat berkembang dan menjadi salah satu pemasok beras di sekitar wilayah aktifitas bisnis perusahaan. Dengan program ini bermanfaat yakni memenuhi kebutuhan pangan skala Kabupaten dan menicptakan ketahanan pangan,” lanjut Alsa.
Dan kelima, Program UMKM Kopi Tahulu (Ekonomi). Kopi ini khas gambut jenis liberika yang merupakan kearifan local Desa Talio Hulu. Perusahaan melakukan pendampingan produksi, administrasi hingga pemasarannya yang hingga saat ini masih menjadi konsumsi unit-unit perusahaan maupun di luar unit perusahaan, dalam kabupaten maupun luar kabupaten.
“Dengan program ini adanya pemenuhan kebutuhan kopi setiap unit site perusahaan diakomodir dari kelompok kopi binaan perusahaan dan menggantikan pembelian kopi yang dulu dipenuhi dari kopi-kopi branding umum yang ada. Sehingga program ini selain menguntungkan perusahaan juga bermanfaat bagi masyarakat berupa peningkatkan pendapatan masyarakat dan pengembangan kearifan local,” ungkap dia.
Statistik CSR SSMS
Secara kualitatif, pihak SSMS juga sudah menghitung beberapa data yang terkait dengan kebijakan dalam ber-CSR ini. Antara lain, 82% pegawai SSMS telah memiliki pemahaman terhadap risiko operasional dan penanganannya. 85% pegawai telah mengikuti sosialisasi tatap muka mengenai WBS, fraud, dan anti-korupsi.
Lalu, 40% pegawai telah mengikuti pelatihan keuangan keberlanjutan. Adanya Zero insiden korupsi dan gratifikasi. Juga Zero insiden ketidakpatuhan terhada peraturan dan perundang-undangan, termasuk pelanggaran terkait kerusakan lingkungan hidup.
Selanjutnya, jumlah pegawai perempuan sebanayak 127 orang yang menduduki posisi Division Head 3% dan Department Head 1%. Praktik ketenagakerjaan tidak mempekerjakan pekerja anak dan tidak melakukan system kerja paksa.
“Selain itu untuk dana CSR kami sebesar Rp35,21 miliar yang terdiri dari biaya lingkungan 0,19%, biaya pendidikan 6,3%, dan biaya pemberdayaan masyarakat 7,3%. Dengan penerima manfaat CSR ini sebanyak 501.345 orang, ini mengalami lonjakan 99,86% dari tahun lalu,” sebut dia.
“Tahun 2021 menjadi momentum penting bagi Perseroan dalam menjalankan praktik keberlanjutannya. Sebagai salah satu industry strategis nasional, Perseroan mampu menunjukkan ketahanan bisnisnya di tengah situasi pandemi. Hal ini terlihat dari indicator pencapaian yang diraih Perseroan di tahun 2021. Perseroan tidak hanya mampu memberi nilai tambah ke dalam tetapi juga bermanfaat ke luar melalui program[1]program keberlanjutan yang dimilikinya,” sambung dia.
“Dan di tahun 2022 lalu, fokus Perseroan dalam menerapkan praktik keberlanjutan adalah pada ketelusuran rantai pasok. Hal ini menjadi penting sejalan dengan visi Perseroan untuk menjadi perusahaan perkebunan berkelas dunia, dan sesuai dengan komitmen keberlanjutan Perseroan yang tertuang dalam Kebijakan Keberlanjutan yang ditandatangani oleh Direksi pada 13 September 2017. Dengan ketelusuran rantai pasok yang bertanggung jawab, Perseroan berupaya menuju industri sawit yang bersih dan hijau,” pungkasnya.