Jakarta, TopBusiness – PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), atau disingkat PT PII, terpilih menjadi Finalis TOP CSR Awards 2023. Dalam penyelenggaraan tahun 2020 dan 2021, PT PII telah meraih penghargaan TOP CSR Awardslevel Bintang 4 dan TOP Leader on CSR Commitment 2022 untuk M. Wahid Sutopo selaku Direktur Utama.
Kepada Dewan Juri TOP CSR Awards 2023, M. Wahid Sutopo mengatakan bahwa berbagai program CSR PT PII telah menerapkan konsep Creating Shared Value dan Circular Economy.
Inisiatif-inisiatif strategis CSR PT PII di tahun 2022 terdiri dari 29 program CSR yang telah dijalankan dan 16 program dukungan kepada bisnis (proyek atau stakeholders engagement.
“Ada 29 program CSR yang tersebar di sejumlah lokasi di Indonesia yang telah PT PII jalankan. Secara jenis kegiatan terdiri dari 7 program pemberdayaan masyarakat, 9 program sosial keagamaan, 1 program kesehatan, 6 program lingkungan (3 program sinergi SMV), dan 6 program pendidikan,” ungkapnya.
“Sedangkan 16 program dukungan kepada bisnis telah dirasakan manfaatnya oleh kurang lebih 3.000 penerima di 23 wilayah di Tanah Air,” tambahnya.
TOP CSR Awards diselenggarakan majalah TOP Business didukung sejumlah asosiasi CSR, Asosiasi Bisnis, dan GCG, serta perusahaan konsultan CSR dan Bisnis. Tema yang diangkat dalam TOP CSR Awards 2023 adalah “Inovasi-Inovasi Program CSR yang Mendukung Tumbuhnya Bisnis Perusahaan Secara Berkelanjutan”.
Dalam Penjurian TOP CSR Awards 2023, Rabu, 31/05/2023 secara daring, M. Wahid Sutopo selaku Direktur Utama PT PII membawakan materi bertajuk “Penguatan Tata Kelola dan Peningkatan Inovasi dalam Implementasi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan yang Berkelanjutan.”
Turut hadir dari PT PII yaitu Yunan Novaris selaku EVP Corporate Secretary & Communications, Fariza Astriny selaku Senior Manager CSC, Putri Bella Djundunan selaku Manager CSC, Muhammad Adib selaku Manager CSC, Dwinanda Rendy Friadi selaku Assistant Manager CSC, Dwi Sutanto selaku VP Environmental & Social, dan Jarot Arisona Aji Pambudi selaku VP ENS.
Sedangkan bertindak selaku Dewan Juri TOP CSR Awards 2023 yaitu Dwinda Ruslan dari Yayasan Pakem, Ermon Idrus dari Lembaga Kajian Nawacita, Putri Rahsilaputri dari Sinergi Daya Prima, Asád Nugroho dari Dyantra, dan Febrizal dari Aspiluki.
Inovasi Program CSR Unggulan
Kepada Dewan Juri TOP CSR Awards 2023, M. Wahid Sutopo pun memaparkan 2 inovasi program CSR unggulan PT PII di tahun 2022 hingga sekarang.
“Program unggulan CSR PT PII yang telah mengoptimalisasi tata kelola dan menciptakan Creating Shared Value (CSV) yaitu Akuakultur Secure dan Ekowisata Mangrove Berkelanjutan di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, khususnya di daerah sekitar proyek tol,” kata M. Wahid Sutopo.
Luas hutan mangrove yang semakin terdegradasi akibat aktivitas manusia menyebabkan pemanasan global hingga perubahan iklim. Sebagai bentuk perhatian untuk mengurangi dampak akibat perubahan iklim PT PII melakukan program CSR restorasi hutan mangrove yang telah dikonversi menjadi tambak udang.
Lahan tersebut difungsikan kembali menjadi hutan mangrove melalui restorasi hidrologi namun juga berupaya tidak mengurangi mata pencaharian masyarakat dari hasil budidaya udang.
Tujuan program ini adalah untuk melindungi sekitar 15 .00 Ha hutan mangrove, serta meningkatkan keanekaragaman hayati dan pendapatan masyarakat.
Kegiatan Ekowisata mangrove berkelanjutan ini didukung penuh Pemkab Berau dan Pemprov Kalimantan Timur. Program yang berkolaborasi dengan masyarakat untuk mencapai tujuan tahun 2025 yang akan memberikan dampak positif proteksi dan restorasi lahan mangrove, serta peningkatan pendapatan masyarakat Desa Pegat Batumbuk dan Teluk Semanting. Jumlah lahan yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi kampung yaitu sebesar 700 Ha dan akan dikelola oleh kelompok masyarakat.
Sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, PT PII berpartisipasi dalam restorasi hutan mangrove berbasis masyarakat melalui budi daya udang berkelanjutan di Kampung Pegat Batumbuk, sehingga kelestarian hutan mangrove dapat terjaga dan masyarakat dapat memperoleh penghasilan dari tambak udang melalui pendekatan SECURE (Shrimp Carbon Aquaculture).
Berikutnya, program unggulan CSR PT PII yang telah menerapkan Konsep Circular Economy yaitu Pengelolaan Sampah Organik melalui Budidaya Maggot di Kota Yogyakarta khususnya di TPAS Piyungan, yang menjadi salah satu proyek yang didukung PT PII.
“Pengelolaan Sampah Organik melalui Budidaya Maggot Black Soldier Fly bertujuan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca melalui pengelolaan sampah dengan metode bio konversi dengan potensi penurunan emisi karbon. Program ini diharapkan mengubah perilaku dan kesadaran masyarakat lokal secara eksponensial di kemudian hari,” kata M. Wahid Sutopo kepada dewan juri.
Maggot sebagai dekomposer alami akan menghasilkan tiga produk utama yaitu larva sebagai pakan ternak, cairan hasil aktivitas larva sebagai pupuk cair, dan sisa sampah organik kering sebagai pupuk.
Program ini mendukung fasilitas dan pengembangan budidaya Maggot/lalat BSF untuk mereduksi jumlah sampah organik khususnya di Kota Yogyakarta, serta mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang ke TPAS Piyungan. Program ini berbasis sirkular ekonomi dengan proses pengolahan sampah rumah tangga dengan bio konversi maggot, dan menghasilkan produk akhir berupa pupuk dan pakan yang kemudian memiliki nilai ekonomi bagi pelaku budidaya Maggot.
“Produk-produk ini dapat dijual oleh pengusaha Maggot untuk menjadi sumber penghasilan masyarakat serta menekan OPEX industri terkait. Selain itu, masyarakat sebagai pemilah sampah organik juga dapat mendapatkan penghasilan dengan menukar sampah rumah tangga mereka,” pungkasnya.
Penulis: Teguh IS.