TopBusiness
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
TopBusiness
No Result
View All Result

Dukung Ketahanan Ekonomi Indonesia, Mirae Asset Sebut Prospek Industri Semen Positif

Busthomi
9 June 2023 | 14:17
rubrik: Capital Market
Penjualan Semen Kuartal I Tumbuh 6,6%

Foto: istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, TopBusiness – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai bahwa positifnya industri infrastruktur, termasuk semen, akan mendukung ketahanan ekonomi Indonesia yang solid menuju tahun politik 2024 dan di tengah gejolak suku bunga global.

Rully Arya Wisnubroto, Senior Economist Mirae Asset, mengatakan bahwa pemerintah menaikkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur pada tahun ini menjadi Rp 392 triliun, dari Rp 365,8 triliun pada 2022. Anggaran itu akan difokuskan untuk pelayanan dasar, seperti pembangunan rumah, sekolah, hingga penyediaan air minum, serta konektivitas termasuk jalan dan jalan tol.

“Namun, realisasi belanja infrastruktur baru Rp 59,7 triliun hingga April (setara 15,2% total anggaran 2023). Realisasi belanja infrastruktur perlu dipercepat untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi, baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dengan akselerasi pembangunan infrastruktur, tingkat permintaan semen juga akan mengalami kenaikan,” ujar Rully dalam Media Day: June 2023, Kamis (8/6/2023).

Perekonomian Indonesia, lanjutnya, secara konsisten mencatatkan mencatatkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi dalam kurun waktu 5 kuartal terakhir, yang didukung oleh konsumsi rumah tangga sejalan dengan efektivitas penanganan pandemi COVID-19.

Namun dengan tingginya ketidakpastian global, menurunnya harga-harga komoditas, serta dampak lanjutan dari pengetatan moneter, maka terdapat potensi terjadi perlambatan dalam beberapa kuartal ke depan.

Rully mengatakan bahwa akselerasi pembangunan infrastruktur diharapkan akan menopang perekonomian dari kemungkinan terjadinya perlambatan. Sampai saat ini kebijakan fiskal masih tetap difokuskan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi. Sementara itu kebijakan moneter masih tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas ekonomi, termasuk inflasi dan volatilitas nilai tukar.

Emma Almira Fauni, Research Analyst Mirae Asset, mengatakan kinerja dua produsen semen raksasa yang tercatat di bursa yaitu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menunjukkan kinerja positif sejak awal tahun, terutama untuk periode kuartal I/2023.

BACA JUGA:   Booming Batubara Mereda di Tahun Depan? Mirae Asset Sekuritas Sarankan Ini ke Investor

Meskipun secara tren mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter on quarter/QoQ), kinerja kuartal I/2023 kedua produsen semen itu menunjukkan pertumbuhan signifikan dibanding kuartal yang sama tahun lalu (year on year/YoY).

“Ada dua sisi. Pertama, SMGR unggul dibanding INTP karena penurunan kinerja 1Q/2023 QoQ SMGR lebih terkendali daripada INTP, sehingga tekanan harga di pasar untuk SMGR dapat lebih melunak. Kedua, INTP mampu memperbesar pangsa pasarnya di luar Jawa dan dapat lebih diuntungkan karena dua faktor tahun ini, yaitu penurunan harga batu bara dan ekspansi porsi domestic market obligation (DMO) INTP,” paparnya.

Secara umum, lanjutnya, ada empat faktor yang dapat mendukung premis bahwa prospek industri semen akan lebih baik tahun ini dibanding tahun lalu. Faktor tersebut adalah normalisasi harga energi dan kompetisi yang semakin kondusif setelah konsolidasi industri, setelah rampungnya akuisisi SMCB dan SMBR oleh SMGR, serta perjanjian sewa dan penggunaan aset Semen Bosowa oleh INTP.

Dia mengatakan dua faktor lain adalah utilisasi pabrik yang sudah sangat rendah sehingga kemungkinan akan membaik, serta potensi pemangkasan suku bunga acuan dapat mendorong permintaan properti oleh publik. Tahun ini, Emma memprediksi pertumbuhan kinerja penjualan semen, akan tetap tumbuh meskipun tidak besar (single digit, di kisaran 0%-5%), dibanding tahun lalu yang turun (-3%).

“Pertumbuhan penjualan semen itu, ditambah masih menjanjikannya konsumsi rumah tangga nasional, diprediksi akan turut menopang ketahanan perekonomian nasional,” ujarnya.

Harga saham perusahaan-perusahaan di pasar, seperti halnya produsen semen, masih tertekan. Saat ini, harga INTP masih berada di kisaran Rp 5.500-Rp 5.900 (~-2% YTD) dan SMGR di kisaran Rp 9.500-Rp 10.000 (~-11% YTD). Dia juga optimistis saham semen masih sangat menarik untuk investor asing, mengingat kinerja keuangannya memiliki profitabilitas tinggi (margin laba kotor-GPM ~30%) dibanding industri semen global, terutama China dan negara Asia lain (~15%).

BACA JUGA:   Investor Reksadana Tumbuh 115,41%, Mirae Asset Targetkan AUA Rp1,5 T Usai Rebranding NAVI

Kinerja itu, tutur Emma, berbalik dari valuasi harga sahamnya di pasar di mana valuasi produsen semen lokal masih lebih murah (~20x PE ratio) dibanding negara Asia lain (~35x PE ratio).

Tags: industri semenKetahanan ekonomiMirae Asset Sekuritas
Previous Post

Gandeng BMRI, Mirae Asset Kembali Gelar Kompetisi Trading Online HCS 11

Next Post

Cadangan Devisa Turun, Antara Lain Karena Kebutuhan Valas Bank

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

TopBusiness - Inspire Great Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR