Jakarta, TopBusiness – Indonesia akan memiliki pusat pengembangan kendaraan listrik ramah lingkungan (responsible green electric vehicle/RGEV Hub).
Pendirian RGEV Hub ini menyusul adanya penandatanganan MoU pembentukan konsorsium internasional yang dilakukan oleh beberapa perusahaan yang terdiri atas Kalla Group (ketenagalistrikan), Eramet (pertambangan Prancis), PowerCo (anak perusahaan Volkswagen di rantai pasok baterai), dan Stellantis (perusahaan otomotif global).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa kerja sama tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara investor dalam negeri dan investor luar negeri, dari Eropa.
Artinya Indonesia membuka seluruh ruang dan kesempatan yang sama bagi semua negara yang akan masuk ke Indonesia selama mengikuti aturan yang ada.
“Jadi tidak benar kalau kita cuma pikir tentang satu negara tertentu,” kata Bahlil dalam keterangannya yang dikutip, Rabu (12/7/2023).
Di sisi lain, Bahlil menyebut Indonesia tetap memegang posisi bahwa hilirisasi adalah salah satu jalan untuk mengubah posisi Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju dan untuk kedaulatan Indonesia dalam mengelola sumber daya alam.
“Kolaborasi ini membuktikan bahwa Indonesia memberikan peluang yang sama bagi semua negara dengan aturan yang berlaku,” ujar Bahlil.