Jakarta, TopBusiness – PT PLN Energi Primer Indonesia merupakan salah satu sub holding PT PLN (Persero) yang didirikan untuk memastikan ketersediaan pasokan suplai energi primer melalui Konsolidasi Proses Pengadaan & logistik, Pencarian Sumber Energi Primer serta Pengembangan Ekosistem yang resilient dan rantai pasok yang kuat.
“PLN EPI berusaha menjadi perusahaan Nomor 1 Penyedia Energi Primer untuk Pembangkitan Listrik di Asia tenggara dan fokus kami di tahun 2023 yaitu Membangun Organisasi yang Kokoh yang ditandai dengan proses bisnis yang strong & align serta menjalankan Pengembangan Usaha,” terang Iwan Agung Firstantara selaku Direktur Utama PLN EPI saat presentasi dan wawancara penjurian TOP GRC Awards 2023 secara online oleh Majalah Top Business, Senin, 14 Agustus 2023.
Komitmen menjadi yang nomor satu, salah satunya diwujudkan dengan penerapan GRC. Penerapan GRC secara terintegrasi membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari pertumbuhan laba PLN EPI yang terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 2020 laba bersih PLN EPI sebesar Rp 342 miliar, Rp 449 miliar tahun 2021 dan Rp 525 miliar pada tahun 2022.
“Laba bersih tahun 2022 sebesar Rp 525 miliar, secara YoY meningkat 16,80%, dan dalam 3 tahun terakhir telah tumbuh 153%,” ungkap Iwan Agung Firstantara.
Tak hanya laba yang terus meningkat, Nilai Kerja Organisasi juga mengalami peningkatan. NKO Tahun 2022 sebesar 105,67 meningkat 12,06 point dari tahun 2021, dengan seluruh indikator mencapai skor di atas target.
“Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Tahun 2022 sebesar 105,67 adalah pencapaian NKO tertinggi dalam 5 tahun terakhir, memperoleh predikat sehat, kategori AAA,” tutur Iwan.
Keberhasilan PLN EPI dalam menerapkan GRC tak lepas dari dukungan pemanfaatan teknologi informasi, seperti Aplikasi Compliance Online System, Aplikasi M-Action dan Aplikasi TeamMate+ eRBAS untuk monitoring temuan audit.
“Aplikasi Compliance Online System (COS) yaitu kesatuan sistem dalam hal reminder, awareness dan pelaporan baik itu gratifikasi maupun konflik kepentingan antara PLN EPI dengan PLN Pusat (Holding) untuk mencegah terjadinya fraud,” jelas Iwan.
Penulis: Miroji