Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga sesi penutupan perdagangan hari ini berpotensi berpotensi sideways.
Melalui website samuel.co.id, daily report Samuel Sekuritas Indonesia, Senin (20/11/2023) memperlihatkan judul IHSG Berpotensi Sideways.
Pada penutupan Jumat lalu (17/11), pasar AS bergerak menguat. Dow Jones menguat 0,01%, S&P 500 0,13%, dan Nasdaq 0,08%. S&P 500 ditutup lebih tinggi dan berhasil mencatatkan pekan penguatan ketiganya secara berturut-turut dalam reli November yang sangat baik. Pada minggu yang singkat sebelum Hari Thanksgiving, investor menantikan catatan pertemuan the Fed.
Pasar komoditas terpantau melemah pada Jumat (17/11) kemarin. Minyak WTI +4,24% ke level USD 75,89/bbl, Brent 4,12% ke level USD 80,6/bbl, harga batubara melemah 0,36% di level USD 125,5/ton, dan CPO -1,75% ke level MYR 3.930. Harga emas terpantau melemah 0,13% ke level USD 1.984,8/toz.
Bursa Asia bergerak sideways pada Jumat (17/11) kemarin. Kospi melemah 0,74%, Nikkei menguat 0,48%, Hang Seng melemah 2,12%, dan Shanghai +0,11%.
IHSG ditutup menguat 0,28% ke level 6.977,7. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) juga ditutup menguat 0,18% ke level 208,3. Investor asing pada Jumat kemarin mencatatkan keseluruhan net sell sebesar Rp 157 miliar. Pada pasar reguler, investor asing mencatatkan net sell Rp 182,7 miliar, dan pasar negosiasi mencatatkan net buy asing Rp 25,7 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler didominasi oleh BBRI (Rp 126,1 miliar), GOTO (Rp 68,1 miliar), dan ASII (Rp 67,8 miliar). Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatat BBCA (Rp 85,8 miliar), BMRI (Rp 78,7 miliar), dan BREN (Rp 65 miliar). Selain itu, top sector gainer adalah sektor IDXINFRA, sementara yang menjadi top sektor loser datang dari IDXTECH. Top leading movers emiten adalah BREN, AMMN, SMGR sementara top lagging movers emiten adalah ASII, GOTO, BBRI.
Pagi ini Nikkei menguat 0,06% dan Kospi 0,1%. “Kami memperkirakan IHSG berpotensi sideways pada hari ini, seiring dengan sentimen beragam dari pergerakan bursa global dan bursa regional,” demikian isi laporan.