Jakarta, TopBusiness – PT Medikaloka Hermina Tbk (IDX: HEAL) atau Hermina baru saja mengadakan paparan publik tahunan dalam rangkaian acara IDX Public Expose Live 2023 yang diadakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam acara yang dihadiri oleh manajemen Perseroan, yaitu Yulisar Khiat selaku Direktur Operasional dan Umum, dr. Binsar Parasian Simorangkir selaku Direktur Medis dan Kepatuhan, serta Aristo Setiawidjaja selaku Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategik, Hermina menyampaikan kinerja keuangan dan operasional untuk sembilan bulan pertama tahun 2023.
Selama sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2023 (9M23), Hermina melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp4,2 triliun, meningkat sebesar 16,1% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Perseroan juga menghasilkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp1,2 triliun dengan marjin yang meningkat menjadi 27,5%. “Pencapaian ini menunjukan kenaikan EBITDA sebesar 25,6% bila dibandingkan EBITDA pada sembilan bulan pertama tahun 2022 (9M22). Perseroan mampu terus meningkatkan marjin berkat inisiasi penurunan biaya.
“Pada laba bersih, Perseroan mencapai laba bersih (PAT) sebesar Rp441,5 miliar, meningkat sebesar 40,1% dibandingkan laba bersih pada September 2022 itu,” ujar Yulisar dalam Public Expose Live 2023, Rabu (29/11/2023).
Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk (PATMI) meningkat 42,1% yoy hingga mencapai Rp348,8 miliar. Hal ini menghasilkan peningkatan porsi PATMI atas persentase dari PAT. Dalam kuartal terakhir, PATMI mewakili sekitar 79% atas laba bersih.
Komposisi bisnis Perseroan yang berasal dari pasien umum (non-JKN) dan pasien JKN terlihat stabil dalam triwulan terakhir. Walaupun hampir setengah dari pendapatan bersih Perseroan berasal dari pasien JKN, Perseroan mampu menjaga marjinnya dengan menerapkan skala ekonomi, peningkatan efisiensi operasional, dan adopsi teknologi.
Hermina juga mampu menavigasi dinamika dari lingkungan regulasi kesehatan. Hingga 9M23, tingkat hunian tempat tidur (BOR) berada pada 71%. Selain itu, per 9M23 Perseroan telah melayani 435 ribu kunjungan rawat inap (peningkatan 24,1% tahun-ke-tahun) dan 5,7 juta kunjungan rawat jalan (peningkatan 19,1% tahun-ketahun).
“Total hari rawat inap meningkat sebesar 25,6% menjadi 1,2 juta hari dengan masa hospitalisasi rata-rata (ALOS) selama 2,8 hari,” imbuhnya.
Hermina terus bertumbuh organik secara stabil dengan menambah kapasitas tempat tidur pada rumah sakit yang telah berdiri untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Per September 2023, Perseroan mengoperasikan 6.578 tempat tidur di 46 rumah sakit yang berlokasi di pulau-pulau besar di Indonesia. Sampai dengan November 2023, Hermina telah membuka dua rumah sakit baru di Ciawi dan Aceh, yang masing-masing memiliki kapasitas 100 tempat tidur.
Perkembangan ini sejalan dengan rencana Perseroan untuk menambah dua rumah sakit baru tahun ini, sehingga memenuhi target 47 rumah sakit pada akhir 2023. Adapun total belanja modal pada 9M23 sebesar Rp1,1 triliun untuk keperluan melakukan ekspansi organik/inorganik dan investasi lainnya. Adapun tahun ini Hermina telah menambah sekitar 315 tempat tidur pada rumah sakit yang sudah beroperasi serta menambah alat-alat kesehatannya untuk penanganan penyakitpenyakit kompleks.