Jakarta, TopBusiness – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi memperoleh lisensi penuh dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengoperasikan kantor cabang di Dubai. Pemberian izin itu diterima langsung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dengan lisensi tersebut, Erick berharap BSI dapat memperkuat kontribusinya dan mengembangkan bisnis perbankan syariah di taraf global. Baca Juga BSI Silaturahmi dan Serahkan Bantuan Fasilitas Sanitasi YLPI Mahyal Ulul Al Aziziyah
“Selamat untuk Bank Syariah Indonesia yang sudah berhasil mendapatkan lisensi penuh untuk operasional bisnis di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA),” tulis Erick di akun Instagramnya dikutip Kamis, (30/11/2023).
“Dengan lisensi ini saya berharap BSI dapat memperkuat kontribusinya dalam mengembangkan bisnis global korporasi-korporasi maupun entitas bisnis Indonesia di UEA dan kawasan Timur Tengah,” tutur dia.
Erick memastikan BSI akan membantu para pengusaha Indonesia yang ingin melakukan ekspansi di kawasan Timur Tengah. Terutama untuk penguatan industri halal Indonesia serta keuangan syariah di Tanah Air.
Selain itu, BSI dapat mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai dan menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global untuk menginvestasikan dananya di proyek pemerintah dan BUMN.
“Kami juga terus mendorong BSI untuk membantu para pengusaha Indonesia yang ingin melakukan ekspansi di kawasan ini. Terutama untuk penguatan industri halal Indonesia serta keuangan syariah di Tanah Air,” ucap dia.
Dengan ekspansi bisnis itu, BSI dapat mewujudkan misinya sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.
Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan, setelah resmi mendapat persetujuan dan lisensi penuh di Dubai, BSI sudah dapat memberikan serangkaian layanan lebih lengkap, di antaranya transaksi ekspor dan impor, sindikasi, desk capital market, hingga agen untuk sukuk.
Usai membuka cabang di Dubai, kata Herry, BSI tengah mempersiapkan pembukaan kantor cabang baru di Arab Saudi yang ditargetkan paling lambat rampung pada kuartal I atau kuartal II/2024.