Jakarta, TopBusiness – PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM) terus menggenjot performa dengan membuat kerja sama menggandeng banyak perusahaan untuk memanfaatkan jasa perseroan. Langkah komersialisasi ini dirasa telah turut menggenjot kinerja perusahaan.
Hingga kini, komersialisasi bisnis IPCM juga dapat dilihat dari berbagai penandatanganan kerja sama IPCM dengan para mitra juga terus aktif dilakukan.
Antara lain dengan ditandatanganinya beberapa perjanjian jangka Panjang dengan PT Cemindo Gemilang Tbk., PT Nusantara Regas, PT Jawa Satu Power, PT Cirebon Electric Power, PT Cirebon Energi Prasarana, PT Lang Lang Laju Layang dan PT Pelabuhan Bukit Prima.
Selain itu IPCM juga telah menandatangani kesepakatan kerja sama terkait jasa pemanduan dan penundaan dengan Sub Holding Pelindo Jasa Maritim untuk seluruh wilayah Regional 2 PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
“Diperpanjangnya perjanjian kerjasama pelayanan jasa IPCM kepada para mitra strategis mencerminkan bahwa komitmen kami untuk terus memenuhi harapan pengguna jasa dan meningkatkan serta memperbaiki kualitas layanan demi kepuasan pelanggan yang lebih baik,” tutur Shanti, Direktur Utama IPCM merangkap Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, Shanti Puruhita, dikutip Jumat (1/12/2023).
Banyaknya kerja sama ini telah mendorong performa keuangan persreoan menjadi lebih baik. Pada laporan keuangan 9M-2023 ini IPCM mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik dari periode yang sama di tahun sebelumnya dengan kenaikan pendapatan sebesar 27,87% menjadi Rp858,11 miliar dari Rp671,05 miliar (YoY). IPCM juga mencatatkan kenaikan laba sebesar Rp119,78 miliar, naik 17,81% dari Rp101,67 miliar (YoY).
Kontribusi utama pendapatan IPCM diperoleh dari jasa pelayanan kapal sebesar Rp756,28 miliar atau 88,13% dari total pendapatan. Kontribusi pendapatan lainnya adalah jasa pengangkutan dan lainnya sebesar Rp70,33 miliar atau 8,19% serta jasa pengelolaan kapal sebesar Rp31,50 miliar atau 3,67%.
Pendapatan jasa penundaan kapal yang terdiri dari pelabuhan umum senilai Rp326,02 miliar, Terminal Khusus (Tersus) sebanyak Rp227,47 miliar dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp163,72 miliar.
Peningkatan pendapatan Tersus pada periode ini mengalami kenaikan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pendapatan TUKS, dengan kenaikan masing-masing sebesar 73,74% dan 34,99% dibanding periode tahun 2022 lalu.
Adapun beban pokok pendapatan naik sebesar 32,95% dari Rp480,68 miliar menjadi Rp639,09 miliar yang sebagian besar terkontribusi dari adanya kenaikan harga bahan bakar minyak. Kendati demikian, dengan menjalankan rencana strategis perusahaan, Perseroan berhasil mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 20,47% menjadi Rp144,95 miliar dari Rp120,33 miliar di tahun sebelumnya.
IPCM juga dapat mencatatkan kenaikan total aset sebesar 3,91% dari Rp1,49 triliun pada 9M-2022 menjadi Rp1,55 triliun pada 9M-2023.
Shanti Puruhita menambahkan, “Kami optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil maka akan tetap menggeliatkan dan meningkatkan arus perdagangan dan transportasi logistik, sehingga pendapatan IPCM di tahun 2023 ini tumbuh sesuai yang diekspektasikan.”
“Kami juga berterima kasih seluruh pelanggan, mitra bisnis strategis dan stakeholder lainnya atas sinergi yang baik sehingga IPCM mampu membukukan pendapatan positif di semester 3 tahun ini serta berharap kinerja perseroan selama tahun ini sesuai dengan rencana kerja dan anggaran Perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya,” tambah Direktur Keuangan dan SDM IPCM, Reini Delfianti dalam menanggapi capaian kinerja perseroan selama sembilan bulan terakhir.
Direktur Armada dan Operasi, Muhammad Iqbal menambahkan, pencapaian ini mampu dipertahankan persreoan secara kontinu karena didukung beberapa aspek, antara lain kesiapan armada dan crew, perawatan kapal yang dilaksanakan tepat waktu hingga pelaksanaan berbagai program transformasi seperti Marine Transformation, CWS (Central Workshop) Learning Center, Fit to Work dan transformasi BBM yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan operasional.