Jakarta, TopBusiness—Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy 2023, Indonesia punya nilai ekonomi Islam sebesar USD284 miliar. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi Islam global, mengingat jumlah penduduk Muslim yang besar, yaitu sekitar 229 juta jiwa.
Menurut Ketua Umum Kopitu (Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu), Yoyok Pitoyo, untuk mencapai potensi tersebut, Indonesia perlu meningkatkan peringkatnya dalam laporan tersebut.
Dalam keterangan tertulis akhir pekan kemarin, Yoyok memaparkan beberapa strategi yang dapat dilakukan Indonesia untuk meningkatkan peringkatnya. Pertama, meningkatkan infrastruktur dan fasilitas pendukung. Dalam hal ini, infrastruktur dan fasilitas pendukung yang memadai merupakan hal penting untuk menarik wisatawan dan investor Muslim. Indonesia perlu meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas pendukung, seperti bandara, hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan yang ramah Muslim.
Kedua, meningkatkan promosi dan pemasaran. Di sini, Indonesia perlu meningkatkan promosi dan pemasaran ekonomi Islamnya secara global. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai platform, seperti media sosial, website, dan pameran internasional.
Ketiga, meningkatkan kerjasama internasional. Indonesia perlu meningkatkan kerjasama internasional dengan negara-negara Muslim lainnya. Kerjasama ini dapat dilakukan dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Berdasarkan data empiris lapangan, beberapa strategi tersebut telah terbukti efektif dalam meningkatkan peringkat ekonomi Islam di negara-negara lain. Misalnya, Malaysia berhasil meningkatkan peringkatnya dari peringkat 10 pada tahun 2018 menjadi peringkat kelima pada tahun 2023. Hal ini didorong oleh peningkatan infrastruktur dan fasilitas pendukung, promosi dan pemasaran yang agresif, serta kerjasama internasional yang kuat.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi Islam global,” Yoyok menegaskan.