Jakarta, TopBusiness – PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (IDX: SMGA) atau Perseroan secara resmi baru saja melaksanakan Pencatatan Saham Perdana (listing), pada hari ini, Selasa (30/1/2024). Emiten SMGA ini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham (IPO). Dan SGMA pun menjadi emiten ke-9 yang mencatatkan sahamnya di BEI tahun 2024.
Perseroan menawarkan sebanyak 1.750.000.000 lembar saham baru atau sebanyak 20,00% dari seluruh total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp20,- per lembar saham.
Saham baru tersebut ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp105,- per lembar saham, sehingga jumlah keseluruhan dana IPO yang terkumpul sebesar Rp183,75 miliar.
Dana hasil dari IPO yang diterima Perseroan, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengadaan nikel dan batubara. Ini sesuai kegiatan bisnis yang dijalankan Perseroan sebagai pembayaran atas pembelian nikel dan batubara dari supplier Perseroan.
Dalam keterangannya, Direktur Utama Perseroan, Julius Edy Wibowo mengatakan, Grup Perseroan telah berpengalaman lebih dari 15 tahun pada industri energi pada umumnya dan perdagangan komoditas hasil pertambangan pada khususnya sejak tahun 2008.
Perseroan mencatatkan dan menawarkan sahamnya untuk bertransformasi serta melanjutkan pertumbuhannya. Sehingga dapat meningkatkan revenue dan profitability Perseroan dengan menciptakan pertumbuhan dan sinergi yang berkelanjutan. Serta memiliki tata kelola yang lebih baik dan profesional dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Julius juga menyampaikan bahwa selain fokus dalam pengembangan kegiatan perdagangan nikel dan batubara untuk pasar domestik Indonesia, Perseroan turut pula mengembangkan produksi batu gamping pada kuartal I tahun 2024.
“Sehubungan dengan tingginya permintaan batu gamping dan Perseroan melihat terdapat opportunity yang baik di wilayah Morowali Utara, dimana pada wilayah tersebut terdapat banyak smelter yang membutuhkan supply batu gamping,” katanya.
“Sehingga, Perseroan memutuskan untuk mengakuisisi dan melakukan pengembangan atas tambang batu gamping pada wilayah tersebut untuk dapat di supply ke beberapa smelter terdekat,” lanjutnya.
Pihak yang bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi dalam IPO Perseroan ini adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia. Direktur PT Victoria Sekuritas Indonesia, R.A. Wisnu Widodo, menyatakan keyakinannya terhadap pertumbuhan dan prospek usaha Perseroan ke depan di bidang perdagangan nikel dan batubara.
Nikel memiliki potensi untuk bertumbuh, terlebih sektor baterai telah menyebabkan meningkatnya permintaan nikel di seluruh dunia. Indonesia sebagai negara yang memiliki cadangan nikel dan sekaligus sebagai produsen nikel terbesar di dunia, memiliki posisi yang diuntungkan dalam perkembangan tren industri kendaraan listrik.
Selain itu, Indonesia sebagai produsen batubara ketiga terbesar di dunia masih memiliki prospek yang kuat, di saat tingginya kebutuhan global akan batu bara, dan faktor pasokan gas alam yang terbatas serta harga gas yang tinggi menyebabkan beberapa negara dan perusahaan berbasis industri tetap menggunakan batubara yang relatif lebih murah.
Selama masa penawaran umum yang berlangsung selama 3 (tiga) hari, dari tanggal 24 Januari 2024 sampai dengan 26 Januari 2024, Perseroan telah memperoleh sambutan yang luar biasa dan positif dari investor Pasar Modal dimana pada Masa Penawaran IPO SMGA ini telah terjadi oversubscribed sebanyak 23,52x dari total saham IPO SMGA atau oversubscribed sebanyak 156,77x dari porsi pooling.