Jakarta, TopBusiness – PT Bursa Efek Indonesia kedatangan tiga tamu yang menjadi Perusahaan tercatat, hari ini Senin (12/2/2024). Ketiga perusahaan itu adalah, PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA), PT Multi Karya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP), dan PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE). Ketiganya menjadi emiten yang ke-14, ke-15, dan ke-16 di tahun ini.
MEJA merupakan Perusahaan yang bergerak di industri konsultasi desain, konstruksi interior, dan pabrikasi furnitur. Pengalaman yang kaya telah memperkuat posisi MEJA sebagai pemimpin industri dalam menyediakan solusi desain dan konstruksi interior yang inovatif.
MEJA saat ini memperluas layanannya dengan menawarkan konsultasi desain yang komprehensif, mulai dari perencanaan ruang hingga pemilihan bahan.
MKAP bergerak di usaha aktivotas penu8njang pertambangan minyak dan gas alam, mencakup usaha kegiatan jas ayang berkaitan dengan pertambangan minyak dan gas bumi.
Sementara LIVE atau Homeco Living melalui penawarn umum perdana saham (IPO) ini akan kian menegaskan posisinya sebagai pemimpin pasar penyedia peralatan dan perlengkapan rumah tangga.
IPO MEJA sendiri menawarkan sebanyak 480.000.000 saham baru atau setara dengan 25,03% dari modal disetor setelah IPO yang ditawarkan pada harga sebesar Rp103,- per saham. Sehingga dana yang terkumpul targetnya sebesar Rp49,44 miliar. Dana hasil IPO tersebut rencananya akan digunakan untuk pembelian aset tetap berupa peralatan kerja kantor, peralatan kerja proyek kemudian sewa bangunan, kendaraan, dan pengembangan sistem informasi.
Sebagian besar dana hasil IPO tersebut akan dialokasikan untuk modal kerja seperti pembelian persediaan bahan baku, biaya kontraktor, desain interior, dan pengadaan furnitur. Bersamaan dengan IPO ini, MEJA juga menerbitkan sebanyak 480.000.000 Waran Seri I dengan rasio setiap pemegang 1 Saham Baru berhak memperoleh 1 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp115,- per saham.
Direktur Utama MEJA, Richie Adrian Hartanto mengungkapkan, melalui proses IPO ini Perseroan akan memperoleh sumber daya yang lebih besar untuk mendukung implementasi inisiatif keberlanjutan yang telah direncanakan sebelumnya.
Tak hanya itu, IPO juga memberikan peluang bagi Perseroan untuk membentuk kemitraan strategis yang lebih erat dan merambah pasar industri konstruksi dengan lebih luas. Langkah ini diarahkan untuk memperkuat posisi pasar Perseroan dan menciptakan prospek pertumbuhan jangka panjang yang lebih menjanjikan.
“PT HDK terus berkomitmen untuk memberikan layanan berkualitas tinggi, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan kami. Kami percaya bahwa melalui layanan terintegrasi kami, PT Harta Djaya Karya Tbk akan terus menjadi pilihan utama dalam industri desain dan konstruksi interior,” ujar Richie, usai listing saham MEJA.
Dirut MKAP, Eric Handoko mengatakan, setelah adanya IPO ini, Perseroan akan memperoleh dana I{O yang dapat digunakan untuk modal kerja seperti biaya operasional, pembayaran kepada pemasok, perbaikan alat berat (mesin, pompa, dan transmisi) guna untuk menunjang pendanaan proyek yang berjalan untuk mengurangi biaya pendanaan perbankan, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas Perseroan.
IPO MKAP ini menawarkan saham sebanyak 650 juta lembar, besaran saham ini setara dengan 20,00% dari modal disetor dan ditempatkan di Perseroan dengan harga Rp50 per saham. Sehingga dana yang dikantongi sebesar Rp32,5 miliar.
Untuk LIVE ini, ditargetkan dana yang diterima sebanyak Rp119,6 miliar. Dana ini utamanya akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja, termasuk pembelian persediaan, persediaan bahan penunjang, persediaan barang dagang, pengiriman barang dagang, biaya pemasaran, dan biaya operasional lainnya, termasuk pembayaran kewajiban perseroan.
Pemenuhan kewajiban ini akan meningkatkan laba bersih dan daya saing Perseroan di masa depan. Demikian seperti disampaikan oleh Presiden Direktur LIVE, Ellies Kiswoto usai listing. “Homeco Living adalah penyedia peralatan dan perlengkapan rumah tangga terdepan dan menjadi pilihan utama bagi keluarga Indonesia, dikenal karena produk kompetitif berkualitas tinggi,” katanya.
Melalui IPO ini Homeco Living berkomitmen untuk terus memperkuat jaringan distribusi dengan visi melayani hingga 50 juta konsumen pada tahun 2030. Selain itu, Perseroan juga akan memperluas portofolio produk untuk memenuhi ekspektasi pasar yang terus berkembang, khususnya di kalangan milenial dan Generasi Z.
Untuk kinerja keuangan, LIVE konsisten menunjukkan peningkatan yang rasio profitabilitas selama periode 2020 hingga Juli 2023 dimana Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 94,70% sepanjang tahun 2020 hingga tahun 2022.
“Ini disebabkan oleh ikut sertanya Entitas Anak perseroan dalam menyediakan vaccine carrier bagi Pemerintah Indonesia pada tahun 2022 serta peningkatan utilisasi berbagai saluran distribusi, dan pengembangan berbagai macam brand baru,” tambah Ellies.