Jakarta, TopBusiness – Seiring dengan membaiknya kinerja keuangan perusahaan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki beberapa target. Antara lain untuk melakukan penambahan delapan pesawat hingga akhir tahun 2024 ini.
Adapun kedelapan pesawat itu terdiri atas 4 narrow body jenis Boeing 737-800NG dan 4 wide-body jenis Boeing 777-300ER (2) dan Airbus 330-300 (2) yang akan datang secara bertahap di sepanjang 2024. Langkah ini untuk memaksimalkan tingkat keterisian penumpang serta mendukung perluasan jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.
“Dengan adanya proyeksi penambahan pesawat tersebut, Garuda Indonesia sebagai mainbrand diperkirakan dapat mengoperasikan hingga 80 pesawat pada akhir tahun 2024,” ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, di Jakarta, Selaa (2/4/2024).
Adapun sepanjang tahun 2023, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan tingkat utilisasi armada menjadi 07:55 jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 06:46.
Konsistensi pertumbuhan indikator aspek operasional tersebut juga terefleksikan melalui jumlah frekuensi penerbangan Garuda Indonesia Group yang dilayani sepanjang tahun 2023 yakni sebesar 145.500 tumbuh sekitar 38% jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu.
Sementara terkait kinerja anaka usaha, sejauh ini dengan inisiatif peningkatan kinerja juga sudah turut dimaksimalkan melalui kinerja anak usaha Garuda Indonesia. Hal ini tercermin dari beberapa prospek bisnis yang mulai dijajaki oleh lini usaha GMF Aero Asia (GMFI) – bergerak di bidang perawatan pesawat udara – yang pada tahun kinerja 2023 juga turut berhasil mencatatkan pencapaian pendapatan usaha sebesar US$373.2 juta, menandai pertumbuhan yang signifikan sebesar 56.9% dari tahun sebelumnya.
GMFI juga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$20.2 juta sepanjang tahun 2023. Hal ini ditunjang oleh prospek diversifikasi bisnis yang dijalankan GMFI yang kini turut memperluas pangsa pasarnya pada layanan perawatan pesawat pertahanan dan industrial solutions.
Untuk Citilink saat ini juga terus memperkuat pangsa pasar dengan memfokuskan pengembangan jaringan penerbangan pada segmentasi pasar low-cost serta penerbangan perintis. Melalui langkah pengembangan portofolio bisnis yang dilakukan Citilink, pada tahun 2023 maskapai penerbangan yang bergerak di segmentasi low cost carrier ini berhasil mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 25,74% menjadi 11,68 juta penumpang.
Capaian tersebut diperlihatkan melalui tingkat keterisian kursi pesawat untuk YTD Desember 2023 dimana Citilink mencatatkan angka 78,70%, tumbuh sebesar 1,50pp dibanding capaian tahun sebelumnya yang mencatatkan angka sebesar 77,20%. Berbagai capaian tersebut yang turut tercemin pada langkah penyehatan kinerja keuangan yang menunjukan outlook positif oleh Citilink.
Dijelaskan Irfan, dengan fundamen kinerja yang secara bertahap terus menunjukan pemulihan yang konsisten termasuk melalui langkah perbaikan ekuitas yang terukur, perseroan optimis tahun 2024 akan menjadi tahun yang monumental dalam langkah akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia. Sejalan dengan proyeksi IATA yang meramalkan industri penerbangan di tahun 2024 akan menyelesaikan fase recovery-nya secara bertahap.
“Berangkat dari capaian kinerja yang menunjukkan upaya perbaikan dan luasnya potensi pengembangan usaha yang dapat dimaksimalkan di fase pascapandemi, kami optimis mengejar akselerasi performa Perusahaan yang adaptif, agile sehingga siap untuk menjadi bisnis yang menguntungkan,” tutup Irfan.