Jakarta, TopBusiness – Laju IHSG ditutup turun 1.68% pada perdagangan kemarin, dan disertai dengan net sell asing Rp2,46 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBRI, TLKM, ASII, dan BMRI.
Untk perdagangan hari ini, menurut Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, CFP, laju IHSG berpotensi teknikal rebound. “Dengan level support akan berada di rentang 7070-7140 dan level resist berada di kisaran 7200-7230,” katanya, Rabu (17/4/2024).
Wall Street Mixed. Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan berombak Selasa (16/4), seiring kenaikan imbal hasil US Treasury.
Investor mempertimbangkan kemungkinan jalur suku bunga dalam perekonomian Amerika Serikat (AS) yang tangguh dengan inflasi yang terus-menerus.
Dengan Dow Jones naik 0,17% menjadi 37.798,97, S&P 500 kehilangan 0,21% menjadi 5.051,41, dan Nasdaq Composite kehilangan 0,12% menjadi 15.865,25.
Dow Jones mendapat dorongan dari hasil kuartalan UnitedHealth Group yang lebih baik dari perkiraan. Sektor real estate dan utilitas menjadi penghambat terbesar pada S&P 500. Sementara sektor teknologi memberikan dorongan terbesar.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, data inflasi baru-baru ini belum memberikan kepercayaan yang cukup kepada para pengambil kebijakan untuk segera melonggarkan kredit.
Bank sentral AS mungkin perlu mempertahankan suku bunga lebih tinggi dengan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Bursa Asia-Pasifik Berguguran. Mayoritas bursa Asia-Pasifik terpantau berjatuhan pada perdagangan Selasa (16/4/2024), di tengah masih panasnya situasi di Timur Tengah setelah Iran melakukan serangan balasan ke Israel.
Dari beberapa indeks bursa saham Asia-Pasifik terpantau merah, indeks TAIEX Taiwan anjlok 2,68%, Nikkei 225 Jepang melemah 1,94%, Hang Seng Hong Kong turun 2,12%, KOSPI Korea Selatan terkoreksi 2,28% dan ASX 200 Australia melemah 1,81%.
Greenback menguat karena inflasi yang masih stagnan dan pertumbuhan yang kuat menyebabkan investor menurunkan ekspektasi mengenai waktu penurunan suku bunga Federal Reserve.
Bank sentral AS kini juga memperkirakan akan melakukan pemotongan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Rabu (17/4):
1. TLKM: Buy on Weakness
Beli di 3150, cutloss jika break di bawah 3000. Jika tidak break di bawah 3000, potensi naik ke 3300-3380 short term.
2. SMRA: Spec Buy
Beli di 500, cutloss jika break di bawah 490. Jika tidak break di bawah 500, potensi naik ke 515-525 short term.
3. CTRA: Spec Buy
Beli di 1100, cutloss jika break di bawah 1070. Jika tidak break di bawah 1100, potensi naik ke 1135-1165 short term.
4. BRIS: Spec Buy
Beli di 2500, cutloss jika break di bawah 2460. Jika tidak break di bawah 2500, potensi naik ke 2650-2750 short term.
5. CPIN: Buy on Weakness
Beli di 5000, cutloss jika break di bawah 4930. Jika tidak break di bawah 4930, potensi naik ke 5100-5200 short term.
6. SMGR: Spec Buy
Beli di 5525, cutloss jika break di bawah 5500. Jika tidak break di bawah 5500, potensi naik ke 5650-5700 short term.