Jakarta, TopBusiness—Neraca perdagangan Indonesia Maret 2024 mengalami surplus US$4,47 miliar. Surplus tersebut terutama berasal dari sektor nonmigas US$6,51 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$2,04 miliar.
Hal tersebut dipaparkan dalam rilis data inflasi dari Badan Pusat Statistik RI (BPS), yang dipublikasikan hari ini.
Nilai ekspor Indonesia Maret 2024 mencapai US$22,43 miliar atau naik 16,40 persen dibanding ekspor Februari 2024. Dibanding Maret 2023 nilai ekspor turun sebesar 4,19 persen.
Sementara itu, nilai impor Indonesia di Maret 2024 mencapai US$17,96 miliar. Angka ini turun 2,60 persen dibandingkan Februari 2024 atau turun 12,76 persen dibandingkan Maret 2023.