Jakarta, TopBusiness – PT Semen Tonasa mempunyai strategi bisnis melalui penguatan environment, social, governance atau ESG dalam rangka mendukung performa sebuah keberlangsungan usaha.
Saat sesi presentasi materi bertema ‘Kinerja Perseroan yang Berkelanjutan dan Berfokus pada Perintisan Program Emisi Karbon Reduction, yang Mendukung Net Zero Emission, serta Aspek ESG yang menjadi Perhatian Investor dan Pemangku kepentingan’, TJSL & Communnity Development Officer PT Semen Tonasa, Abbas, menjelaskan soal strategi bisnis. Pertama, penggunaan bahan bakar alternatif biomassa dan imbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan pencapaian sebesar 16 persen. “Yang pertama, itu penggunaan bahan bakar alternatif, dalam hal ini penggunaan sekam padi, kemudian cangkang kelapa sawit. Dan pernah juga kita coba menggunakan cangkang kacang mete,” kata Abbas, di hadapan Dewan Juri TOP CSR Awards 2024, yang berlangsung secara dalam jaringan melalui sistem aplikasi rapat zoom, di Jakarta, hari ini.
Dia melanjutkan strategi kedua yaitu penurunan emisi gas rumah kaca tahun 2023 sebesar 573 kg CO2/ton semen.
Kemudian, lanjut Abbas yaitu pelestarian Kawasan Bulu Sipong sebagai warisan cagar budaya dunia dengan komitmen penerapan heritage management plan. ”Pelestarian Kawasan Bulu Sipong, yang di Oktober 2023 ini, ditetapkan sebagai kawasan geopark (oleh) Unesco,” ucap dia.
Selain, Menurutnya, program pemberdayaan msyarakat sekitar ring 1 secara konsisten.
Kelima, pengakuan pihak eksternal sebagai perusahaan terpercaya di bidang pengelolaan perusahaan.
Keenam, konsisten dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan dengan kriteria yang dicapai lebih dari taat.
Ketujuh, kata Abbas, berkomitmen atas berprilaku saling menghargai di tempat kerja.
Kedelapan, perusahaan mendapatkan sertifikasi. “Perseroan juga memperoleh sertifikasi ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan,” ungkap dia.
Dalam hal penegakkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance alias GCG, perusahaan pun mempunyai kategori yang terbilang sangat baik. Salah satu indikator penilaian GCG adalah komitmen terhadap penerapan tata kelola secara berkelanjutan yang merupakan bagian dari penguatan konsep ESG.
Abbas mengutarakan bahwa skor GCG sepanjang 5 tahun terakhir dalam kategori sangat baik. “Ini skor GCG bisa dilihat dari tahu 2019, itu sangat baik. (Dan) 2020, 2021, 2022 dan 2023, ini bisa tercapai (kategori) sangat baik,” ujar dia.
Sepanjang tahun 2023, skor GCG perusahaan mencapai kategori sangat baik dengan angka yaitu 94,22. Penilaian GCG dilakukan oleh pihak internal, atau melampaui target sehingga capaiannya terbilang 100,23 persen.
Salah satu indikator aspek pengujian dalam pencapaian skor GCG adalah aspek komitmen terhadap penerapan tata kelola secara berkelanjutan yang mendapat skor capaian sebesar 6,936 dari nilai maksimum yang harus diperoleh 7.
Sementara itu, indikator-indikator lainnya yang menjadi aspek pengujian untuk skor GCG seperti pemegang saham dan rapat umum pemegang saham (RUPS) dengan skor capaian 8,605 dari nilai maksimum 9. Ada juga dewan komisaris (33,554) dari nilai maksimum (35). Sementara direksi skor capaian (33,071) dari nilai maksimum (35).
Aspek pengujian selanjutnya ada pengungkapan informasi dan transparansi dengan skor capaian (7,053) dari nilai maksimum yang harus didapat (9). Terakhir, aspek lainnya mencapai skor (5,000) dari nilai maksimum (5). Sehingga, total skor capaian perusahaan sepanjang tahun 2023 adalah 94,219.