Jakarta, TopBusiness – Keberpihakan PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Madiun tak diragukan lagi. Pasalnya, perusahaan telah sukses merangkul dan memberikan pembinaan kepada sebanyak 35 kaum difabel untuk mendapatkan kesempatan melakukan kegiatan ECOPRINT.
SPV HSSE Diaz Kurnia Pentasandi, saat penjurian TOP CSR Awards 2024, yang berlangsung secara dalam jaringan atau daring melalui sistem aplikasi rapat zoom, di Jakarta, Selasa (21/05/2024), menyatakan pihaknya tengah giat-giatnya melakukan program tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Dijelaskan, sebagai perusahaan yang sangat bertangung-jawab terhadap lingkungan melalui pelaksanaan konsep environment, social, governance (ESG). “Kami terapkan ESG dengan ketat, serta tata kelola perusahaan nan apik mengacu kepada GCG, serta menerapkan mitigasi dengan ketat, agar perusahaan dapat memberikan konstribusi besar bagi seluruh stakeholder,” ujar dia.
Dijelaskan Diaz, perusahaan sebagai BUMN memiliki misi ganda yakni mencari keuntungan dan membina masyarakat serta menjaga alam agar tetap lestari berkelanjutan.
Tak terkecuali, tampak hadir Lintang Baeti Setiadini, Lintang Akbar dari Tim Community Development Officer.
Perusahaan, semenjak 2021, melakukan pembinaan kaum difabel untuk bisa berkegiatan memproduksi batik ECOPRINT di Batik Ramah Lingkungan (Batik RAMLI). Ini merupakan program unggulan agar kaum difabel mendapatkan kesempatan dalam berusaha, mendapatkan pengakuan dan menjadikan mereka tidak menjadi beban semata.
“Bahkan target perusahaan agar tercapainya SDGs point ke-8, kesetaraaan dan kesempatan beraktivitas bisnis, dan menerapkan ISO 26000 SR, serta Hak Asasi Manusia (HAM),” tutur dia.
Dikatakan, Rumah BATIK RAMLI merupakan program unggulan bagi para kaum difabel Madiun. Ini sudah memasuki tahun keempat, dari 2021 sampai 2024. dan dirasakan program ini sangat berhasil dalam merangkul kaum difabel.
Dan keunggulan program, lanjutnya, ini memberikan dukungan kepada lingkungan terhadap pencemaran akibat residu pewarnaan batik. Selama ini hasil residu pencelupan dan produksi batik tersebut langsung dibuang ke saluran pembuangan masyarakat. “Akan tetapi dengan ECOPRINT, ini hasil residu langsung diolah dengan seksama dan tidak ada limbah dari proses produksi yang mencemari saluran masyarakat,” ucap Diaz.
Berdasarkan blueprint dan program lanjutan BATIK RAMLI, maka setelah 2025 nanti akan ditingkatkan menjadi Program Eco Tourism Vilage, dimana dilokasi ini akan terdapat Edu Wisata Korservasi Penyu, dan Rumah BATIK RAMLI bagi seluruh siswa SD, SMP, SMA dan pihak umum.
Selain, perusahaan sebagai penyuplai migas di Madiun ini tidak lepas dalam melakukan edukasi kepada masyarakat dalam mitigasi bencana. Perusahaan ini memiliki risiko besar akan bahaya kebakaran dari 9 tangki timbun BBM dengan kapasitas tampung BBM sebanyak 10.700 kilo liter.
Dalam konteks itu, setiap bulan secara rutin di Ring 1 wilayah kerja operasi selalu diadakan simulasi penanganan kebencanaan baik masyarakat maupun SMPN 12.