Jakarta, TopBusiness — Laju IHSG ditutup naik 1.08% kemarin, tapi masih disertai dengan net sell asing ~569 Miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, ASII, BMRI dan AMMN.
Untuk perdagangan hari ini, menurut Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, laju IHSG berpotensi bergerak sideways menunggu data Core PCE US di Jumat nanti. “Sehingga untuk level support IHSG akan berada di rentang 7170-7200, sedangkan level resist berada di kisaran 7300-7320,” katanya, Rabu (29/5/2024).
Wall Street Bervariasi Setelah Liburan, Pasar Menunggu Data Inflasi. Indeks utama Wall Street ditutup beragam (mixed) pada perdagangan Selasa (28/5). Indeks Nasdaq naik melampaui level 17.000 untuk pertama kalinya, didukung oleh kenaikan saham Nvidia. Indeks Dow Jones turun 0,55% ke level 38.852,86. Sedangkan S&P 500 naik 0,02% ke level 5.306,04 dan Nasdaq Composite naik 0,59% ke level 17.019,88.
Saham Nvidia melonjak 7% dan mendongkrak saham-saham chip lainnya. Indeks semikonduktor naik 1,9%. Saham sektor teknologi pada S&P 500 memimpin kenaikan di antara berbagai sektor, sementara sektor layanan kesehatan mengalami penurunan terbesar bersama dengan sektor industri.
Sektor ritel juga akan menjadi fokus minggu ini, dengan beberapa peritel seperti Dollar General, Advance Auto Parts, dan Best Buy akan melaporkan hasil kinerjanya.
Bursa Asia Melemah, Pasar Menantikan Rilis Data Inflasi. Bursa Asia ditutup turun pada perdagangan Selasa (28/5). Indeks Nikkei 225 turun 0,11% ke 38.855, Hang Seng melemah 0,03% ke 18.821, Shanghai Composite turun 0,46% ke 3.109, KOSPI turun tipis 0,01% ke 2.722, ASX 200 turun melemah 0,28% ke 7,766.
Sementara, Straits Times naik 0,35% ke 3.330 dan JCI naik 1,08% ke 7.253. Investor mencermati data inflasi dari Australia hingga Jepang, kawasan euro dan Amerika serikat.
Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda dan wakilnya mengindikasikan ada ruang untuk menaikkan suku bunga secara bertahap, karena Jepang telah beralih dari era inflasi 0%.
Selain itu, Jumat pekan ini, akan rilis data inflasi AS yang akan menjadi ukuran bagi The Fed untuk memutuskan arah kebijakan suku bunga ke depan.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Rabu (29/5):
- BBRI: Spec Buy
Beli di 4500, cutloss jika break di bawah 4470.
Jika tidak break di bawah 4470, potensi naik ke 4650-4740 short term. - ULTJ: Spec Buy
Beli di 1840, cutloss jika break di bawah 1830.
Jika tidak break di bawah 1830, potensi naik ke 1890-1940 short term. - BBCA: Spec Buy
Beli di 9200-9250, cutloss jika break di bawah 9050.
Jika tidak break di bawah 9200, potensi naik ke 9450-9600 short term. - SMRA: Spec Buy
Beli di 525, cutloss jika break di bawah 510.
Jika tidak break di bawah 525, potensi naik ke 540-550 short term. - JPFA: Spec Buy
Beli di 1370, cutloss jika break di bawah 1330.
Jika tidak break di bawah 1330, potensi naik ke 1400-1420 short term. - MAPI: Spec Buy
Beli di 1340, cutloss jika break di bawah 1310.
Jika tidak break di bawah 1310, potensi naik ke 1380-1400 short term.