Jakarta, TopBusiness—Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyepakati penguatan kerjasama diplomasi ekonomi internasional untuk meningkatkan kolaborasi lembaga. Hal itu meIalui koordinasi dan sinergi dalam penyelenggaraan hubungan internasional guna memperkuat kebijakan dalam rangka memperjuangkan kepentingan Indonesia di tingkat internasional. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi, belum lama ini.
Dalam keterangan resmi untuk wartawan, pagi ini, dijelaskan bahwa area kerjasama tersebut difokuskan pada 3 aspek utama. Pertama, upaya mengelola persepsi positif Indonesia serta secara bersama mendorong investasi dan perdagangan untuk mendukung perekonomian nasional dan meningkatkan pemahaman mengenai kebijakan Indonesia.
Kedua, perumusan posisi Indonesia dan pelaksanaan hubungan internasional untuk mendukung kepentingan dan meningkatkan peran Indonesia di tingkat bilateral, regional dan multilateral.
Ketiga, dukungan terhadap kepentingan ekonomi nasional di level internasional, antara lain melalui kerjasama untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi, perluasan konektivitas sistem pembayaran, dan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa penandatanganan nota kesepahaman ini mencerminkan upaya koordinasi dan sinergi kedua lembaga dalam meningkatkan peran dan memperkuat posisi Indonesia di internasional.
“Dengan demikian, diplomasi ekonomi yang dilakukan menjadi semakin efektif untuk mendukung terjaganya kepentingan nasional dan persepsi positif perekonomian Indonesia di level internasional,” kata Perry.
Kerjasama kedua lembaga berlaku efektif hingga 15 Mei 2029.