Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga sesi penutupan perdagangan diperkirakan sideways.
Melalui website samuel.co.id, daily report Samuel Sekuritas Indonesia, Senin (10/06/2024) memperlihatkan judul IHSG Berpotensi Sideways.
Pada penutupan Jumat kemarin (6/7), pasar AS bergerak melemah. Dow Jones -0,22%, S&P 500 0,11%, dan Nasdaq 0,23%. Pasar AS ditutup melemah pada hari Jumat, karena investor menilai laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan mendorong kenaikan imbal hasil Treasury.
Pasar komoditas terpantau mayoritas melemah Jumat (6/7). Harga minyak WTI -0,13% ke level USD 75,53/bbl, harga batubara -2,16% di level USD 131,45/ton, dan CPO +0,38% ke level MYR 3.976. Harga emas terpantau melemah 2,9% ke level USD 2.325/toz.
Bursa Asia bergerak sideways Jumat. Kospi +1,23%, Hang Seng -0,59%, Nikkei -0,05% dan Shanghai +0,08%.
IHSG ditutup melemah 1,1% ke level 6.898. Investor asing kemarin mencatatkan keseluruhan net sell sebesar Rp 894,2 miliar. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net sell Rp 992,6 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net buy asing Rp 98,4 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler didominasi BBRI (Rp 900,7 miliar), BBCA (Rp 127,3 miliar), dan SMGR (Rp 37,1 miliar). Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatat oleh AMMN (Rp 61,7 miliar), BMRI (Rp 41,7 miliar), dan ADRO (Rp 26,3 miliar). Adapun top sector gainer adalah sektor IDXHLTH, sementara yang menjadi top sector loser adalah sektor IDXFIN. Top leading movers emiten BMRI, INTP, MBMA, sementara top lagging movers emiten BREN, AMMN, BBRI.
Pagi ini Kospi melemah 1,08% dan Nikkei menguat 0,14%. “Kami memperkirakan IHSG diperkirakan bergerak sideways hari ini seiring dengan beragam pergerakan bursa global dan komoditas,” demikian tertulis.