Jakarta, TopBusiness – Pangan yang aman sangat penting untuk peningkatan kesehatan dan kesejahteraan manusia. Mewujudkan keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama di sepanjang rantai pangan, baik itu unsur pemerintah, masyarakat serta pelaku usaha.
Saat ini, kesadaran konsumen akan pentingnya keamanan dan mutu pangan semakin meningkat sehingga kebutuhan akan jaminan terhadap keamanan dan mutu pangan menjadi prioritas utama.
Melansir www.usda.gov, berdasarkan data World Health Organization (WHO) bahwa 1,6 juta orang di seluruh dunia jatuh sakit setiap hari karena pangan yang tidak aman. Dalam 24 jam yang sama, 340 anak di bawah usia lima tahun meninggal karena penyakit bawaan pangan yang sebenarnya dapat dicegah. Anak-anak pada rentang usia ini merupakan 9% dari populasi dunia, namun secara tidak proporsional menyumbang 40% penyakit bawaan pangan.
Oleh karenanya, dalam perdagangan pangan antar negara, standar memiliki peran strategis untuk memberikan jaminan kepada konsumen dan juga merupakan panduan bagi produsen dalam menghasilkan suatu produk.
Demikian diungkapkan Sekretaris Komite Nasional Codex Indonesia, yang juga merupakan Deputi Bidang Pengembangan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN), Hendro Kusumo di Auditorium Kantor Pusat BSN, Jakarta pada Selasa (11/6/2024) dalam Peringatan Hari Keamanan Pangan Dunia yang setiap tahun dirayakan pada tanggal 7 Juni.
Lebih lanjut Hendro menambahkan bahwa sejalan dengan tema Hari Keamanan Pangan Dunia tahun 2024 yakni “Keamanan pangan: Kesiapsiagaan untuk kondisi yang tidak terduga”, peringatan ini juga sekaligus mengingatkan pada seluruh pihak bahwa dalam menghadapi situasi dan kondisi yang penuh ketidakpastian, baik berupa bencana alam, pandemi atau kondisi tidak terduga lainnya, kita harus selalu siap dan siaga dalam menjaga dan menjamin pasokan pangan yang aman dan berkelanjutan bagi masyarakat.
“Sinergi dan kolaborasi bersama antar pihak yang berwenang yang disertai dengan kepatuhan seluruh unsur pemangku kepentingan terhadap pemenuhan persyaratan yang terdapat dalam standar dan regulasi, menjadi fondasi penting untuk memastikan pangan yang aman bagi seluruh lapisan masyarakat,” tegas Hendro.
Standar dan regulasi pangan yang dirumuskan sedapat mungkin koheren dan harmonis dengan standar internasional. Di bidang pangan, standar yang diterbitkan Codex Alimentarius Commission, yang merupakan organisasi dibawah FAO dan WHO, menjadi acuan dalam perdagangan internasional.
Sebagaimana diketahui, BSN selama ini bertindak sebagai Codex Contact Point Indonesia, dan menjadi penghubung antara Pemerintah Indonesia dengan Sekretariat Codex di Roma. BSN menjalankan fungsi koordinasi penyusunan posisi dan tanggapan Indonesia dalam proses pengembangan standar pangan internasional yang dibahas Codex, dengan melibatkan unsur pemerintah, pelaku usaha, konsumen, pakar dan elemen pemerhati pangan lainnya yang tergabung dalam forum Codex Indonesia. Fungsi ini mendukung peran BSN dalam memastikan ketersediaan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk mendukung penjaminan keamanan dan mutu pangan yang beredar di Indonesia. Sampai saat ini telah ada 19 Komite Teknis perumusan SNI yang terkait dengan sektor pangan dan lebih dari 800 SNI telah ditetapkan oleh BSN untuk mendukung tatakelola sektor pangan.
“Untuk itu, keamanan pangan bukanlah hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga merupakan tanggung jawab semua pihak yang terkait. Kalangan pelaku usaha/produsen, akademisi, konsumen, dan juga seluruh elemen masyarakat pemerhati pangan harus terus terlibat untuk berkontribusi aktif dalam memastikan pangan yang aman dikonsumsi,” tutur Hendro.
Oleh karenanya, Hendro mengajak seluruh unsur pemangku kepentingan terlibat dalam peringatan Hari Keamanan Pangan Dunia, agar mampu menjadikan perayaan ini sebagai momentum bersama untuk memperkuat komitmen kita dalam menjaga keamanan pangan. “Dengan kesiapsiagaan semua unsur, disertai sinergi dan kolaborasi antar pihak, kita yakin akan dapat menghadapi segala tantangan yang akan datang. Kita yakinkan bahwa ini semua merupakan bagian dari upaya kita bersama dalam memastikan pangan yang aman dan bergizi untuk seluruh lapisan masyarakat,” pungkas Hendro.
Peringatan Hari Keamanan Pangan Dunia Tahun 2024 yang dikoordinasikan oleh Direktorat Sistem dan Harmonisasi Pengembangan Standar BSN juga diisi dengan sesi seminar yang menghadirkan narasumber dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), yang mempresentasikan “Menjaga Rantai Pasokan Pangan: Strategi Mengatasi dan Memulihkan Keadaan Darurat”; Deputi Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang memaparkan “Tata Kelola Penyediaan Pangan yang Aman dalam Situasi Darurat Bencana”; serta Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN, yang menguraikan tentang “Standardisasi mitigasi kedaruratan dalam memastikan keamanan pangan”. Bertindak sebagai moderator adalah Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, Purwiyatno Hariyadi. Kegiatan seminar ini dihadiri oleh perwakilan berbagai pemangku kepentingan, yaitu pelaku usaha dan asosiasi produsen, para pakar di bidang pangan dan kebencanaan, serta unsur Kementerian/Lembaga Pemerintah terkait, baik yang hadir secara langsung di Auditorium Kantor Pusat BSN, maupun yang bergabung secara daring melalui media zoom dan youtube.