Jakarta, TopBusiness — Laju IHSG ditutup turun 0.08% kemarin, dan masih disertai dengan net sell asing ~805 Miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBNI, BBCA, BREN, dan BBRI.
Untuk perdagangan hari ini, menurut Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, pergerakan IHSG berpotensi bergerak naik setelah data inflasi US menurun dan ada tendensi Fed cut rate 1x di tahun ini, walaupun kemarin Fed memutuskan untuk pertahankan suku bunga.
“Dengan demikian, untuk level support IHSG diprediksi bakal berada di rentang 6800-6830, sedangkan level resist berada di kisaran 6900-6920,” kata dia, Kamis (13/6/2024).
Global Overnight Review. Wall Street Hijau, Indeks S&P dan Nasdaq Tembus Rekor usai The Fed Tahan Suku Bunga. Wall Street menguat, indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi sepanjang masa usai The Fed mempertahankan suku bunga acuan dan mengisyaratkan hanya ada satu kali penurunan tahun ini.
Untuk Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,85% ke 5.421,03. Sementara, indeks Nasdaq menguat 1,53% ke level 17.605,44. Sedangkan, indeks Dow Jones (DJIA) ditutup melemah 0,09%.
Rapat komite penentu kebijakan The Fed, Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir Rabu waktu AS memutuskan mempertahankan suku bunga Federal Fund Rate (FFR) di kisaran target 5,25% – 5,5%.
Namun, pejabat The Fed kini mengisyaratkan akan memangkas suku bunga hanya sekali tahun ini, lebih rendah dari perkiraan pada bulan Maret yang mencapai tiga kali pemangkasan. The Fed memperkirakan akan memangkas suku bunga hingga empat kali pada 2025.
Bursa Asia Beragam. Menanti Data Inflasi China dan India. Pasar saham Asia-Pasifik bervariasi pada Rabu (12/6), menjelang data inflasi China dan India.
Investor di Asia juga akan menantikan keputusan The Fed waktu AS, yang akan diumumkan beberapa jam setelah laporan inflasi bulan Mei.
Tingkat inflasi China untuk Mei diperkirakan akan meningkat sebesar 0,4%, lebih tinggi dari 0,3% dibandingkan April. Sementara, tingkat inflasi India juga diperkirakan naik sedikit menjadi 4,89%, sedikit lebih tinggi dari kenaikan 4,83% pada April.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,66%, sementara Topix melemah 0,73%. Kemudian, Hang Seng terkoreksi 1,31%, ASX 200 Australia juga turun 0,51%. Sedangkan, indeks KOSPI naik 0,84%, dan KOSDAQ menguat 0,27%.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (13/6):
- BBNI: Spec Buy
Beli di 4430, cutloss jika break di bawah 4380.
Jika tidak break di bawah 4380, potensi naik ke 4500-4600 short term. - ASII: Spec Buy
Beli di 4350, cutloss jika break di bawah 4250.
Jika tidak break di bawah 4250, potensi naik ke 4450-4500 short term. - BFIN: Spec Buy
Beli di 910, cutloss jika break di bawah 890.
Jika tidak break di bawah 890, potensi naik ke 930-960 short term. - BBRI: Spec Buy
Beli di 4300, cutloss jika break di bawah 4200.
Jika tidak break di bawah 4200, potensi naik ke 4400-4500 short term. - MDKA: Buy on Weakness
Beli di 2350, cutloss jika break di bawah 2300.
Jika tidak break di bawah 2300, potensi naik ke 2420-2520 short term. - MAPA: Spec Buy
Beli di 750, cutloss jika break di bawah 725.
Jika tidak break di bawah 750, potensi naik ke 770-800 short term.