Jakarta, TopBusiness – Kinerja PT Tera Data Indonusa Tbk (IDX: AXIO) yang merupakan produsen laptop dengan brand Axioo hingga kuartal III-2024 ini diproyeksi masih kian positif. Perseroan masih mencatatkan penjualan yang positif hingga saat ini. Terlebih di tiga bulan ketiga 2024 merupakan tahun ajaran baru anak-anak sekolah.
Di periode ini, perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 22 Juli 2022 itu mendulang berkah dengan membukukan kenaikan penjualan sebesar 20% secara tahunan (year on year/yoy).
Kepada TopBusiness.id, Direktur AXIO, Luhur Budiman, banyak membeberkan kinerja Perseroan selama ini dan target penjualan laptop Axioo ke depannya, termasuk membeberkan kondisi laptop Axioo yang “Indonesia banget” karena memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, hingga tingkat kepemilikan laptop yang masih rendah di Indonesia ini disbanding negara-negara lain.
“Kita hanya sekitar 8%. Artinya, hanya 8 dari 100 orang yang memiliki laptop pribadi,” tegas Luhur, saat diwawancarai secara online, Selasa (30/7/2024). Berikut petikan wawancaranya:
Musim sekolah tahun ajaran baru medio Juli ini sudah dimulai, apakah ini menjadi pasar tersendiri bagi penjualan Axioo? Seberapa besar peningkatannya?
Peningkatan penjualan laptop di tahun ajaran baru ini cukup besar ya dibanding dengan periode tahun lalu. Kalau kami lihat di tahun ajaran baru ini ada peningkatan sekitar 20% dibanding data di tahun lalu (yoy).
Faktor utama yang mendorong peningkatan penjualan laptop di ajaran tahun baru ini mungkin karena sekarang sekolah-sekolah ini sudah banyak yang go digital. Dan juga mungkin implementasi bagi guru-guru yang membuat konten yang mudah dan rencana untuk bisa membuat engagement ke para siswa-siswinya. Jadi ini menjadi salah satu yang mendorong penjualan kami.
Dan juga produk laptop ini dengan harga terjangkau makin banyak. Sehingga barang laptop ini juga menjadi semakin murah dan muidah didapat di pasar masyarakat umum.

Jadi ada tren baru ya?
Iya tren penjualan di tahun ajaran baru ini juga memengaruhi ke strategi pemasaran kami. Apalagi kami sasar ke anak muda. Makanya, kami menggandeng JKT 48 sebagai salah satu brand ambassador kami, karena pengen menggandeng anak-anak muda supaya mereka melihat agar Axioo ini bisa menjadi jawaban atau solusi bagi mereka.
Untuk jenis atau spec-nya apa yang paling diburu?
Memang ada pergeseran laptop ini terhadap type atau merek tertentu di tahun ajaran baru ini. Mereka kalau sekolah itu banyak cari laptop dengan spesifikasi yang cukup mumpuni, dengan kapasitas baterai yang cukup oke, juga dengan produk yang tak terlalu berat. Makanya kita launch series Hype. Ada Hype 1, 5, dan Hype 7 untuk menjawab tantangan ini. Karena produk Axioo ini ditargetkan untuk menjawab kebutuhan bagi anak-anak sekolah maupun professional muda yang butuh laptop dengan harga terjangkau, enteng, powerfull specification, tapi baterainya juga cukup irit.
Makanya, prediksi tren penjualan laptop ke depan, secara shifting masih akan meningkat terus. Apalagi dengan adanya Artificial Intelligence (AI/kecerdasan buatan) yang makin digunakan di berbagai sektor di dunia pendidikan. Jadi laptop ini menjadi solusi yang paling simple. Kalau dulu orang masih banyak yang cukup pakai ponsel atau tablet. Sekarang banyak aplikasi yang lebih nyaman kalau menggunakan komputer.
Termasuk komputer atau laptop gaming?
Sekarang komputer-komputer gaming juga jadi favorit. Karena harga makin terjangkau. Ini juga akan mendukung tren penjualan laptop ke depannya. Jadi ada segmen laptop tipis untuk siswa dan professional muda atau laptop gaming yang powerfull dengan harga terjangkau untuk gamers-gamers atau content creator. Makanya kami akan terus focus untuk menjawab kebutuhan itu.
Dengan kondisi pasar seperti itu, AXIO pede penjualan bisa meningkat 20% di tahun ini?
Axio menjawab target penjualan yang diproyeksi naik 20% di tahun ini. Untuk faktor pendorongnya adalah selain sekolah tadi, juga ada pertumbuhan di segmen baru di segmen gaming dan content creator. Di mana segmen ini dari dulu ada. Tapi dulu itu tidak terjangkau. Karena harganya cukup tinggi.
Dan dengan Axioo launching Axioo Pongo ini membuat segmen gamers yang tadinya tak terjangkau karena harganya mahal, menjadi terjangkau. Sehingga banyak orang sekarang shifting. Akhirnya, mulai masuk ke situ. Terus kami juga nge-launching produk-produk yang khusus untuk anak muda atau professional muda dengan spesifikasi yang cukup oke atau tinggi dengan harga terjangkau. Dan baterai juga cukup oke, laptop juga tipis. Dan lainnya.
Makanya, kami sangat optimis produk ini akan mampu diterima pasar. Apalagi kami menggaet juga brand ambassador baru dari influencer itu untuk bantu-bantu pengalaman mereka menggunakan Axioo ini.
Untuk total penjualan ini kontribusi dari musim sekolah ajaran baru tadi seberapa besar ya?
Di musim sekolah ini kontribusinya cukup tinggi mungkin bisa 30% sendiri ya terhadap total penjualan secara full year. Jadi memang tak cuma kami, di kuartal-III ini, sampai September ini memang semua brand pasti penjualannya naik. Tak terkecuali ya Axioo. Jadi kontribusinya bisa 30% sendiri. Dan di kuartal-III ini lebih dari 30% penjualan kami meningkat.
Untuk pangsa pasarnya masih dominan domestik ya?
Saat ini Axioo masih fokus untuk pasar domestik sendiri. Karena kami melihat kebutuhan laptop sendiri di Indonesia belum terpenuhi. Tingkat kepemilikan laptop di Indonesia masih yang terendah dibanding negara-negara lain, kita hanya sekitar 8%. Artinya, hanya 8 dari 100 orang yang memiliki laptop pribadi. Itu pun spec-nya (spesifikasi) mungkin sudah cukup lawas.
Bandingkan dengan negara-negara maju yang kepemilikannya sudah di atas 20%. Nah kepemilikan laptop ini sangat penting untuk menunjang implementasi Indonesia Go Digital di tahun 2035 nanti. Jadi pasar domestik ini belum tergarap secara maksimal.

Tapi bagaimana menghadapi persaingannya untuk merebut pasar domestik ini?
Untuk bersaing dengan pemain asing keunggulan utama yang mau kami utamakan adalah localization. Bahwa semua produk Axioo ini sudah didesain khusus untuk market Indonesia. Seperti juga produk mobil tidak sembarang mobil bisa masuk Indonesia. Di Indonesia itu ada standar khusus yang harus dipenuhi oleh industri mobil-mobil itu. Istilahnya tidak mungkin mobil setir kiri langsung ditaruh di Indonesia. Harus disesuaikan dulu dengan market Indonesia. Laptop juga sama.
Terus kedua, segmennya juga yang kami kejar itu sesuai dengan motto Axioo. Juga salah satu keunggulan lainnya adalah tersedianya titik service center yang paling luas tersebar di seluruh Indonesia, jaminan layanan purna jual yang aman, dan lainnya.
Terus kami juga baru launching Axioo ADP (Accidental Damage Protection). Jadi kalua rusak, jatuh, kesiram air, ketendang kucing, semuanya itu bisa di-cover oleh insurance. Jadi tidak hanya garansi satu tahun. Kalau terjadi kehilangan secara tidak sengaja, kerampokan, atau jatuh terus pecah itu juga di-cover oleh insurance. Jadi tak perlu khawatir dengan produk Axio.
Karena punya keunggulan localization, lantas bagaimana dengan kandungan TKDN-nya?
Untuk kandungan TKDN sejauh ini untuk laptopnya ada sekitar 35%-50%. Dan kami berkomitmen secara Perseroan untuk lebih meningkatkan lagi kandungan lokal dalam negeri. Contohnya hari ini (saat wawancara) kami baru me-launching kerja sama dengan Lembaga Penelitian ITB untuk melakukan riset perakitan PC, motherboard di Bandung, Indonesia. Ini kerja sama dengan Lembaga Penelitian ITB dan Kemendikbudristek.
Harapan kami, kalau ini berhasil, mudah-mudahan TKDN di produk laptop ini bisa digenjot, sehingga bisa di atas 80%. Dan dengan kerja sama ini, kami menggelontorkan dana dengan pemerintah untuk penelitian ini sekitar Rp4,5 miliar untuk mendukung penelitian tersebut. Sehingga harapan ke depannya Indonesia menjadi pusat atau centra dari perakitan motherboard di Asia Tenggara.
Oke, terkait dengan kurs rupiah yang masih melemah di rentang Rp16.000-an, kira-kira seberapa besar dampaknya ke kinerja AXIO?
Terkait dengan pelemahan kurs sampai dengan Rp16.000-an/USD ini, iya tentu ada efek. Karena sebagian besar komponen pun masih diimpor dari luar negeri. Tapi untungnya, AXIO sudah banyak melakukan efisiensi-efisiensi, sehingga kami terus berupaya supaya pelemahan kurs ini tak berpengaruh terlalu besar kepada komponen harga.
Kan, bedanya kami dengan merk lain adalah, kalau merk lain itu semuanya (komponennya) full dari luar negeri. Dirakit lalu dijual di sini. Kalau Axioo memang dari luar negeri ada juga, tapi ada juga sebagian dari Indonesia. Sehingga pengaruh pelemahan kurs ini tidak langsung signifikan secara linier berpengaruh ke produk secara 100%. Mungkin sekitar 50% untuk produk kami. Jadi kami bisa meluncurkan produk yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.