Jakarta, TopBusiness – Laju IHSG ditutup turun 0.24% kemarin, dan disertai dengan net buy asing Rp487 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BMRI, TPIA, BBCA, ASII, dan BBNI.
Untuk perdagangan hari ini, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, laju IHSG berpotensi lanjut koreksi setelah bursa US koreksi hampir 2%. “Dengan level support IHSG di rentang 7240-7270, sedangkan level resist berada di kisaran 7320-7350,” ujarnya, di Jakarta, Senin (5/8/2024).
Wall Street Melemah Usai Rilis Data Pekerjaan AS. Bursa saham AS atau Wall Street melemah pada perdagangan Jumat (2/8). Indeks S&P 500 merosot 1,84% ke posisi 5.346,56, indeks Nasdaq anjlok 2,43% ke posisi 16.776,16, dan indeks Dow Jones terpangkas 1,51% ke posisi 39.737,26.
Wall Street merosot setelah pertumbuhan lapangan kerja di AS pada Juli melambat lebih dari ekspektasi, sementara tingkat pengangguran naik ke level tertinggi sejak Oktober 2021. Sementara itu, tingkat pengangguran meningkat 4,3%.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun ke level terendah sejak Desember seiring investor memburu obligasi untuk mencari keamanan karena khawatir The Fed membuat kesalahan pekan ini mempertahankan suku bunga acuan.
Selain itu, sejumlah saham kapitalisasi besar anjlok, didorong kinerja 2Q Amazon yang memicu kekhawatiran investor mengenai tingkat pengeluaran modal terkait kecerdasan buatan Big Tech, turun 8,8% setelah gagal memenuhi harapan pendapatan dan mengeluarkan panduan yang mengecewakan. Sedangkan, Intel turun 26% dan saham Nvidia turun 1,8%.
Bursa Saham Asia Merosot Terseret Wall Street, Indeks Nikkei di Jepang Koreksi 5%. Indeks Nikkei 225 di Jepang anjlok 5% lebih pada perdagangan Jumat (2/8) bersama dengan bursa saham Asia Pasifik lainnya juga melemah.
Pelemahan bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street yang merosot imbas aksi jual. Indeks di Jepang memimpin koreksi hingga sentuh level terendah sejak Februari 2024, Nikkei 225 Jepang turun 5,81% dan indeks Topix terpangkas 6,14%.
Sejumlah saham alami koreksi termasuk Softbank Group, saham Mitsui dan Marubeni. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang merosot dengan imbal hasil acuan obligasi bertenor 10 tahun turun di bawah angka 1%.
Indeks Kospi Korea Selatan merosot 3,65%, sedangkan indeks Kosdaq susut 4,20%. Indeks ASX 200 di Australia merosot 2,11%. Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 2,08%. Sementara itu, inflasi Korea Selatan pada Juli sedikit lebih tinggi dari perkiraan, dengan IHK naik 2,6% YoY dibandingkan 2,5% dari perkiraan.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin (5/8):
1. AMMN: Spec Buy
Beli di 11650, cutloss jika break di bawah 11500. Jika tidak break di bawah 11650, potensi naik ke 11950-12125 short term.
2. BREN: Spec Buy
Beli di 8550, cutloss jika break di bawah 8500. Jika tidak break di bawah 8500, potensi naik ke 8750-8950 short term.
3. BRIS: Buy on Weakness
Beli di 2500, cutloss jika break di bawah 2440. Jika tidak break di bawah 2500, potensi naik ke 2600-2680 short term.
4. MDKA: Spec Buy
Beli di 2330, cutloss jika break di bawah 2280. Jika tidak break di bawah 2330, potensi naik ke 2380-2410 short term.
5. ISAT: Spec Buy
Beli di 10350, cutloss jika break di bawah 10200. Jika tidak break di bawah 10200, potensi naik ke 10450-10650 short term.
6. EXCL: Spec Buy
Beli di 2170, cutloss jika break di bawah 2140. Jika tidak break di bawah 2140, potensi naik ke 2190-2230 short term.