Jakarta, TopBusiness – Demi mewujudkan visi menjadi Top-15 Bank di Indonesia yang mengedepankan keselarasan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (BWS) atau Bank Woori tercatat sudah mengintegrasikan GRC (Governance, Risk, and Compliance), ESG (Environmental, Social, and Governance), dan SDGs (Sustainable Development Goals).
Integrasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan tidak hanya mematuhi regulasi dan standar yang berlaku, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan global dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga untuk meningkatkan reputasi perusahaan dan menarik investasi dari pihak yang peduli dengan keberlanjutan.
Hal ini disampaikan Kepala Divisi Kepatuhan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk, Wiwit Sundari dalam Penjurian TOP GRC 2024, beberapa waktu lalu. Menurut Wiwit Sundari, salah satu bentuk keberhasilan implementasi GRC, ESG, dan SDGs yang diterapkan, adalah adanya dukungan perusahaan dalam ikut mengurangi penggunaan sumber daya alam serta menghasilkan polusi yang lebih sedikit (eco efficient). BWS dicatat ikut memberi pembiayaan untuk kendaraan ramah lingkungan (kendaraan Listrik).
Di tahun 2023, BWS telah menyalurkan kredit untuk Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) sebesar Rp173 miliar. Kredit ini merupakan 0.3% dari total kredit yang disalurkan Bank. Manajemen bahkan terus berkomitmen untuk tetap menyalurkan kredit untuk KUB di tahun 2024.
“Banyak upaya lebih yang dilakukan perusahaan dalam melakukan dalam melakukan integrasi GRC, ESG, dan SDGs. Khusus dalam mengintegrasikan GRC sebagai contohnya, BWS dicatat membangun pemahaman yang sama atas visi, misi dan strategi melalui Business Strategic Meeting yang diselenggarakan tiap semester,” kata Wiwit Sundari.
Dengan pemahaman yang sama atas visi, misi dan strategi melalui Business Strategic Meeting tersebut, BWS kemudian tercatat mampu menghadirkan kinerja yang mumpuni. Seperti misalnya, pada akhir tahun 2023 – awal tahun 2024,
BWS berhasil melaksanakan proses PMHMETD IV dengan jumlah total saham yang diserap oleh publik sebanyak 6.123.955.525 lembar atau sebesar Rp 3,1 triliun. Hal ini berdampak secara langsung pada peningkatan modal perusahaan. Dengan pencapaian ini pula, maka BWS dapat melakukan ekspansi secara luas dan melakukan pengembangan IT dengan baik.
BWS juga bukukan kinerja keuangan yang positif per ahir 2023 lalu. Baik Asset, Loan dan DPK mengalami peningkatan secara tahunan atau year on year (yoy). Asset pada tahun 2022 sebesar Rp51,49 triliun menjadi Rp54,82 triliun atau naik 6.45% (yoy). Loan atau kredit pada tahun 2022 sebesar Rp40,06 triliun menjadi Rp43,99 triliun atau naik 9.80% (yoy). Dan DPK pada tahun 2022 sebesar Rp28,79 triliun menjadi Rp31,18 triliun atau naik 8.33% (yoy).
Editor: Busthomi