Jakarta, TopBusiness—Analis saham dari Indo Premier Sekuritas (Ipot), Dimas Krisna, memberikan rekomendasi saham untuk perdagangan pekan ini. Dalam riset terbaru yang diterima redaksi Majalah TopBusiness kemarin malam, ia menyarankan para trader di 19-23 Agustus 2024, memerhatikan tiga sentimen. Itu yakni RDG (Rapat Dewan Gubernur) Bank Indonesia, pertemuan otoritas moneter dunia dan FOMC Minutes.
Terkait RDG Bank Indonesia, pada Rabu minggu ini Bank Indonesia akan mengumumkan keputusan tingkat suku bunga acuan. Berdasarkan konsensusnya, BI Rate akan tetap berada di level yang sama (6,25%). “Keputusan ini konsisten dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam target 2,5% plus minus 1% pada 2024-2025 dan efektivitas dalam menjaga aliran masuk modal asing.”
Ia menambahkan jelang keputusan yang akan diumumkan BI pada Rabu besok, mata uang Rupiah berhasil mengalami penguatan terhadap USD. Selama sepekan kemarin, Rupiah ditutup menguat 1,59% yang berada di level Rp15.684 per USD.
Sementara itu terkait sentimen pertemuan otoritas moneter dunia pada Kamis minggu ini, agenda forum diskusi terbuka yang rutin diadakan setiap tahun bernama “Jackson Hole Symposium” fokus pada isu tantangan ekonomi global. Konferensi tahunan rutin ini akan dihadiri oleh otoritas moneter dari mancanegara (pejabat bank sentral, menteri keuangan, akademisi, serta tokoh keuangan dunia).
“Pada pertemuan di tahun 2023, situasi dinamika ekonomi global yang berubah seiring dengan adanya konflik geopolitik menjadi agenda yang dibicarakan. Adapun pertemuan pada Kamis nanti akan memberikan isyarat tentang apa yang akan dilakukan para pemegang kebijakan moneter untuk setahun kedepan,” jelas Dimas.
Terakhir sentimen FOMC Minutes, di mana pada hari yang sama pandangan para pejabat The Fed juga menjadi momen yang dinantikan oleh pelaku pasar. Setiap enam minggu sekali Federal Open Market Committee (FOMC) mengadakan pertemuan untuk membahas kondisi ekonomi AS dan membuat keputusan penting tentang kebijakan moneter.
“Hasil dari pertemuan diskusi tersebut memberikan pandangan dan tindakan yang dimiliki oleh The Fed dan akan sangat berpengaruh terhadap pasar keuangan dunia. Pertemuan ini akan memberikan gambaran kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh The Fed pada 17-18 September mendatang, dan oleh karenanya termasuk agenda penting yang dinantikan oleh pelaku pasar,” jelas Dimas.
Berkaca pada data ekonomi dan sejumlah sentimen, teristimewa aliran dana asing yang kembali marak masuk market dalam negeri, Dimas merekomendasikan 3 saham dan 1 Power Fund Series untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 23 Agustus 2024.
- Buy on Breakout ADRO (Support 3.150, Resist 3.600). Emiten ini mempertahankan uptrend yang terjadi dalam jangka menengah yang ditandai berhasilnya rebound dari indikator MA20 di perdagangan Kamis lalu. Aliran dana asing yang konsisten masuk ke ADRO, dimana investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp103 miliar di pasar reguler sepanjang minggu lalu, menjadikan emiten ini layak ditradingkan.
- Buy on Breakout ANTM (Support 1.420, Resist 1.590). ANTM berhasil breakout dari resistance di level 1.400 disertai dengan lonjakan volume, sesuai dengan “Dow Theory” bahwa volume mengonfirmasi kenaikan harganya. Adanya aliran dana asing yang masuk ke dalam saham ANTM seiring dengan sentimen rebalancing indeks MSCI small cap di akhir bulan nanti. Selain ADRO, investor asing juga melakukan pembelian di ANTM dengan nominal Rp70 miliar sepanjang minggu lalu.
- Buy BRPT (Support 1.060, Resist 1.215). Emiten ini berhasil breakout dari MA200 yang mengindikasikan kenaikan untuk jangka menengah. Candle membentuk marubozu pada Rabu lalu, mengindikasikan sinyal bullish di BRPT. Kenaikan juga didorong oleh sentimen yang berasal dari sektornya yaitu, basic materials dimana terdapat 2 saham di dalam sektor tersebut yang mencatatkan inflow dari investor asing seiring dengan rebalancing indeks MSCI small cap di akhir bulan nanti, yaitu ANTM dan INCO.
- Buy Premier ETF XISC. Performa Power Fund Series (PFS) ini berhasil mengalahkan IHSG sebagai benchmark secara YTD, dimana Premier ETF XISC berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja sebesar 4,47% dibanding IHSG (2,19%) YTD. PFS ini layak buy karena underlying-nya berisikan saham-saham yang mencatatkan kenaikan tinggi disertai volume transaksi yang besar sepanjang minggu lalu seperti, ANTM, BMRI, BBNI yang berpotensi berlanjut untuk menopang IHSG mencetak ATH baru.