Jakarta, TopBusiness – PT Pupuk Indonesia Utilitas atau PIU berupaya untuk terus-menerus mengoptimalkan kinerja bisnis, operasional dan keuangannya melalui implementasi GRC terintegrasi dengan perusahaan induk, seiring dengan penguatan sistem teknologi informasi.
Ditegaskan Direktur Utama, Mochamad Safiie, performa dan kinerja perusahaan dimata investor sangatlah tinggi. “Kami mendapatkan tingkat kesehatan perusahaan pada tahun 2023 dengan kategori AA-/Stable, tahun 2022 Sehat “AA”, tahun 2021 Sehat “AA”. Asesmen kinerja unggul berbasis BEF dengan Skor tahun 2023 nilai 532, tahun 2022 dengan nilai 508, tahun 2021 nilai 477”, jelas Mochamad Safiie, di Jakarta, Selasa (3/09/2024).
Perbincangan hangat orang nomor satu di hadapan Dewan Juri TOP GRC Awards 2024 tersebut melalui aplikasi rapat zoom menggarisbawahi betapa pentingnya arti besar konsep governance, risk management and compliance alias GRC dalam sebuah entitas bisnis.
Menurut Mochamad, penerapan manajemen risiko, pengelolaan risiko dengan diawali dengan melakukan identifikasi, analisis serta evaluasi risiko perusahaan. Lalu ada penyusunan kajian risiko dengan dilandasi sistem teknologi informasi. “Melakukan kajian risiko terkait aksi korporasi perusahaan, business continuity management system (BCMS). Implementasi BCMS di perusahaan merupakan proses identifikasi dan evaluasi risiko yang berpotensi menghambat kelangsungan bisnis perusahaan,” kata dia.
Kemudian ada sistem Prisma, yakni mengelola risiko berbasis sistem informasi untuk risiko utama perusahaan. Selain, Klinik risiko, yaitu melakukan klinikal risiko sebagai upaya menguatkan budaya risiko di seluruh unit kerja.
Selain, diperlukan inovasi dan daya kreasi serta inisiatif agar dapat tercapai hasilnya bahkan dinikmati bukan hanya kalangan internal saja, tapi juga eksternal seperti pemangku kepentingan dan pemegang saham.
“Kami bangun perusahaan ini dengan insiatif dan inovatif yang sangat tinggi. Seluruh direksi harus dapat mewujudkan berbagai inovasi agar perusahaan terus tumbuh dan berkembang dan juga bisa meningkat kesejahteraan karyawan. Kita bertekad menjadikan korporasi ini bisa menjadi perusahaan bertaraf internasinal dan dapat berperan di kancah global, dengan insan PIU yang unggul tentunya, kami bisa bersaing di tingkat Global,” tegas Mochamad Safiie.
Penerapan tata kelola perusahaan dengan baik dan benar (GCG) dan GRC terintegrasi bagi PT Pupuk Indonesia Utulitas (PIU) sebagai anak usaha dan PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai induk adalah sebagai sebuah keharusan dan kunci untuk menjalakan roda bisnis.
Dan tidak hanya berhenti disitu saja, korporasi ini pun konsen dalam menerapkan ESG dan SDGs agar bisnis bertumbuh dengan kencang. Dengan begitu, tercipta tanggung jawab sosial dan kelestarian lingkungan dapat meningkat lebih baik lagi. Salah satunya, adalah menekan gas karbon CO2 agar Net Zero Emision (NZE) menurun secara signifikan, seiring kegiatan menghijaukan bumi digalakkkan.
Kinerja keuangan korporasi dapat memberikan kontribusi bagi stake holder dalam bentuk pendapatan laba di tahun 2023 sebesar Rp 147,18 miliar. Menurut Mochamad, kinerja apik ini berkat penerapan GRC terintegrasi dengan melakukan mitigasi risiko, internal audit, dan membangunan manajeman risiko.
Ditambahkan, untuk menjalankan perusahaan dengan tata kelola apik, maka dibangunlah berbagai komite seperti Board Manual, Pedoman Tata kelola perusahaan, Pedoman Perilaku (Code of Conduct), Pedoman Pelaporan Kekayaan Pejabat, Pedoman Pengendalian Gratifikasi, Pdan edoman Whistle Blowing System.