Jakarta, TopBusiness—Analis dari Indo Premier Sekuritas/Ipot, Imam Gunadi, pagi ini memberikan rekomendasi saham pekan ini di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Berbicara tentang potensi market setelah libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW pada 17-20 September 2024, Imam mengimbau para trader memantau 2 sentimen. “Sentimen tersebut yakni pemangkasan tingkat suku bunga atau Fed Fund Rate dan BI yang akan kembali memertahankan BI7DRR,” kata Imam dalam analisis yang diterima Majalah TopBusiness.
Terkait sentimen pemangkasan tingkat suku bunga atau Fed Fund Rate, terang Imam, pada pekan ini tepatnya pada 18 Sep 2024, The Fed akan menentukan kebijakan moneternya untuk menentukan tingkat suku bunga atau Fed Fund Rate. Mengacu pada konsensus, The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 bps menjadi 5,25%.
“Sebelumnya, dalam pidato Jerome Powell di Simposium Ekonomi Jackson Hole, Powell juga sudah memberikan sinyal yang jelas bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunganya pada pertemuan bulan September. Powell mencatat bahwa pasar tenaga kerja AS sedang mendingin dengan cepat setelah laporan pekerjaan semakin yakin bahwa inflasi melambat menuju target 2%.”
Sementara itu terkait sentimen BI yang akan kembali mempertahankan BI7DRR, terang Imam, Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25% pada pertemuan September 2024, sesuai dengan konsensus pasar. “Pendekatan ini bertujuan untuk mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah kondisi inflasi yang relatif stabil. Namun, ada ekspektasi bahwa BI mungkin mulai melonggarkan kebijakan moneternya pada akhir 2024.”
Ia kemudian merekomendasikan 3 saham dan 1 Power Fund Series untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 20 September 2024.
- Buy TLKM (Support 3.000, Resist 3.280). Walaupun proyeksi pemangkasan suku bunga BI kemungkinan akan dilakukan pada Q4, namun harga saham biasanya akan terefleksi lebih dulu. Pemangkasan suku bunga oleh bank sentral dapat berdampak signifikan pada industri telekomunikasi. Dengan suku bunga yang lebih rendah, perusahaan telekomunikasi dapat meminjam dengan biaya yang lebih murah. Ini bisa mendorong perusahaan untuk meningkatkan investasi dalam infrastruktur seperti jaringan 5G, meningkatkan kapasitas, atau memperluas layanan mereka ke area yang belum terjangkau. Selain itu, biaya utang yang lebih rendah akan mengurangi beban bunga yang harus dibayar perusahaan, sehingga dapat meningkatkan margin keuntungan. “Suku bunga yang lebih rendah juga dapat mendorong konsumen untuk mengeluarkan uang lebih banyak, yang bisa berarti peningkatan permintaan untuk layanan telekomunikasi seperti data seluler, langganan streaming, dan paket telekomunikasi lainnya. Salah satu emiten telekomunikasi yang mendapat sentimen positif ini adalah TLKM,” terang Imam.
- Buy BBRI (Support 5.175, Resist 5.550). Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah dapat mendorong peningkatan permintaan kredit, baik dari konsumen maupun pelaku usaha, karena biaya pinjaman menjadi lebih murah. Hal ini dapat memberikan peluang bagi bank untuk memperluas portofolio pinjamannya dan meningkatkan pendapatan dari kredit. Selain itu, penurunan suku bunga dapat merangsang aktivitas ekonomi. Ketika ekonomi tumbuh, risiko gagal bayar pada pinjaman cenderung berkurang karena debitur lebih mampu membayar kembali pinjamannya. Ini bisa menurunkan tingkat kredit bermasalah (non-performing loans/NPL) dan meningkatkan kualitas aset perbankan, seperti BBRI.
- Buy ASRI (Support 242, Resist 282). Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya KPR, sehingga lebih banyak konsumen mampu membeli properti. Hal ini dapat meningkatkan marketing sales atau profitabilitas perusahaan properti. Salah satu perusahaan yang mendapat sentimen ini adalah ASRI.
- Buy on Breakout Reksa Dana Premier ETF PEFINDO i-Grade (XIPI) (Support 242, Resist 282). Penurunan suku bunga dapat mempengaruhi credit rating perusahaan. Dengan penurunan suku bunga, perusahaan dapat meminjam dengan biaya yang lebih rendah. Ini dapat meningkatkan arus kas dan profitabilitas, yang berpotensi memperbaiki credit rating perusahaan. Dengan begitu, Power Fund Series (PFS) XIPI layak buy.