Jakarta, TopBusiness – PT Transportasi Gas Indonesia atau disingkat TGI sedang giat-giatnya untuk mengembangkan bisnis baru, menyusul mendukung program energi baru terbarukan (EBT). Sehingga, peran human capital menentukan atas suksesnya proses bisnis tersebut.
Dalam proses penjurian TOP Human Capital Awards 2024, yang berlangsung secara online, Direktur Keuangan & Administrasi, Sahat Parlindungan Simarmata, menegaskan atas ekspansi bisnis yang kini tengah diterapkan oleh perusahaan tapi tetap berfokus pada inti bisnisnya. Sehingga, perlu mendapatkan dukungan dari sisi human capital.
“Kami sedang mempersiapkan bisnis baru, dengan masuk pada bisnis EBT, tepatnya Blue Energy. Tentunya, kami akan tetap masuk sebagai transpotasi pemipaan, dan semenjak tahun 2023 ini kami telah mempersiapkan human capital (HC) agar seluruh karyawan kami telah siap untuk memasuki bisnis baru ini, yaitu Blue Energy”, kata Sahat, di hadapan Dewan Juri TOP Human Capital Awards 2024, di Jakarta, hari ini.
Bahkan, menurutnya, beberapa cara dan program dilakukan untuk meng-up grade talenta-talenta di internal perusahaan.
“Berbagai program training, kami lakukan untuk seluruh karyawan yang langsung mengoperasikan di lapangan. Tentu saja, suksesnya bisnis baru ini tergantung dari keunggulan HC yang dimiliki. Karena HC merupakan aset yang sangat besar suksesnya bisnis dan juga akan meningkatkan pertumbuhan bagi perusahaan”, tegas Sahat.
Sebagaimana diketahui, kinerja operasional TGI berlangsung, setelah 22 tahun memberikan layanan gas ke Duri-Gresik-Singapura. Dan untuk kebutuhan injeksi sumur minyak di lapangan Duri yang tadinya dikelola Chevron milik USA, dan sekarang dikelola Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan pada gilirannya juga menyalurkan gas ke Gresik. Kemudian, Sumatera Selatan, Jambi, Batam, serta berbagai pembangkit listrik di Singapura.
Komposisi kepemilikan saham TGI, adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebanyak 59.87 persen, Transasia Pipeline Company PVT. Ltd (TRANASIA) 40 persen, MedcoEnergi, Petronas, SPC, dan Yayasan Kesejahteraan Pegawai dan Pensiunan Gas Negara (YKPP PGN) dengan masing-masing sebanyak 0,13 persen.
Portofolio kinerja keuangan TGI sebagai perusahaan penyalur gas, pada tahun 2023 mecatatkan laba sebesar USD 121,33 juta, dan capaian laba bersih USD 53,79 juta.
Perusahaan menyalurkan gas ke Grissik-Duri sebesar 427 mmscfd dan Grissik-Singapura 465 mmscfd dengan panjang pipa 536 km dengan diameter pipa 28”.
Di era bisnis baru, TGI turut membangun bisnis barunya pada Energi Baru Terbarukan (EBT). TGI akan menyalurkan Blue Energi seperti, Hydrogen, Biomethane, dengan target penghasilan di Hydrogen Transpotrasi sebasar USD 102 juta dan Biomethane USD 34,8 juta dan target dari penghasilan MRU (Mercury Removal Unit) USD 42,9 juta.
Sementara itu HR Manager, Indah Pritanti, menegaskan TGI melakukan WP 66 traning, Competency-TNA-TCTP-Traning Target. Seperti, traning fuction, diikuti traning corporate, dan traning behaviour. Dengan target yang diharapkan meningkatkan kompetensi, mendukung operasional perusahaan, mendukung bisnis baru perusahaan, kepatuhan terkait HSSE dari migas, holding dan regulator lainnya.
“Dan untuk mencapai agar target bisnis baru sukses, TGI juga melakukan perekrutan HC dari luar. Tentunya, kami berharap akan mendapatkan HC dengan talenta-talenta yang unggul dibidangnya,” kata Indah.
Ditegaskan Indah, perekrutan talenta-talenta unggul dilakukan secara terbuka. “Dan diumumkan pula bagi mereka yang tidak lulus, agar mereka juga bangga bisa mendapatkan kesempatan rekrutan dari TGI, dan masih dapat kesempatan jika ada rekrutan selanjutnya”, tambah Indah Pritanti.
Foto: tgi.co.id