Jakarta, TopBusiness – PT Antam Tbk saat ini terus melakukan pengembangan bisnis guna mencapai visi menjadi korporasi global terkemuka melalui diversifikasi dan integrasi usaha berbasis sumber daya alam.
Perusahaan anggota dari MIND ID (Mining Industry Indonesia), BUMN Holding Industri Pertambangan ini menargetkan bisa jadi perusahaan global pada 2030. “Tahun 2030 kami mengharapkan sudah bisa eksis secara global, tidak hanya di Indonesia saja,” kata Achmad Ardianto, Direktur Sumber Daya Manusia PT Antam Tbk dalam sesi presentasi penjurian TOP Human Capital Awards 2024 yang dilakukan secara daring, Kamis (26/9/2024).
Turut hadir pula Fikha Lutfi (HC Strategy & Development Division Head) dan Abie Tufann Nauval (HC Strategy & Culture Manager). Tim dari PT Antam membawakan materi presentasi berjudul “ANTAM Human Capital: Drive for High Performance”.
PT Antam Tbk merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Kegiatan bisnis Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batubara.
BUMN ini memiliki lima anak perusahaan, yaitu PT NKA, PT SDA, PT GAG Nikel, PT ICA, dan PT BAI. Sedangkan wilayah kerja PT Antam Tbk di Pongkor (Jawa Barat), Kalimantan Barat, Kolaka dan Konawe Utara (Sulawesi Tenggara), Maluku Utara, serta kantor pusat di Jakarta.
Untuk menjadi World Class Company, performance operasional organisasi perusahaan tidak bisa lepas dari keberadaan orang-orang yang ada di dalamnya.” Kita meyakini bahwa dalam pengelolaan bisnis, baik dalam operasional, pengembangan bisnis maupun marketing tidak akan berjalan baik tanpa kita mempunyai kompetensi pengelolaan people-nya. Jadi antara bisnis dan people harus berjalan seiring dengan penguatan yang sama,” kata Ardianto.
Sebab itu, menurut dia, PT Antam memiliki master plan pengembangan human capital dua tahunan dengan tema yang berbeda-beda. Pada periode 2023-2024, tema pengembangan human capital Antam adalah Drive for High Performance. Untuk dua tahun ke depannya, 2025-2026, temanya adalah Corporate Culture Sustainability, sedangkan 2027-2028 temanya Global Excellence.
“Terakhir tahun 2027-2028, kita harapkan sudah bisa hadir secara global dalam rangka mencapai visi Antam tahun 2030. Jadi kita berharap dua tahun sebelum visi 2030 tercapai, kita secara people sudah siap,” tuturnya.
Khusus untuk tema Drive for High Performance (2023-2024), beberapa yang menjadi fokus pengembangan human capital di Antam antara lain Internalisasi Budaya AKHLAK, Peningkatan Produktivitas Perusahaan sesuai Market, Perbaikan Desain & Implementasi Perfomance Based Culture, Perbaikan Talent Management System & Succession Planning, Penyelarasan Kebijakan Pengelolaan Hubungan Industrial, HC Digital Transformation, Desain Organisasi dan Pelaksanaan Strategic Workforce Planning untuk Memenuhi Kebutuhan Organisasi, serta Implementasi Grading Alignment.
“Antam juga telah mengimplementasikan Performance Based Culture dalam rangka menumbuhkan budaya untuk berkinerja tinggi serta dapat mendorong pegawai untuk memiliki better performance dibandingkan dengan pegawai lainnya,” kata Ardianto.
Talent Management
Sejak 2015, Antam telah mengimplementasikan talent management dalam rangka mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan pegawai yang kompeten dan berkinerja tinggi untuk memastikan pertumbuhan perusahaan.
Selanjutnya pada tahun 2021, Antam melakukan penyesuaian penerapan talent management system sesuai dengan kebijakan dari MIND ID. “Kita memperlakukan setiap talent dengan cara yang fair. Kita mengidentifikasi talent berdasarkan KPI (key performance indicator). Sedangkan proses talent identification dilakukan dengan melihat Performance, Competency Assessmen, dan Leadership Potential Inventory,” tuturnya.
Terkait pengembangan talent, Antam juga memiliki Talent Development Program. Top talent menjadi kandidat untuk program leadership development, baik dalam program internal maupun program holding. Selain itu ada Program Talent Mobility di mana Top Talent akan dirotasi antar perusahaan anggota holding dalam rangka pengembangan kapabilitas dan eksposure.
“Ini program yang diinisiasi oleh holding, di mana Antam mengirim karyawan-karyawannya ke subsidiary MIND ID agar bisa memberikan eksposure atau pengalaman yang baru kepada insan Antam. Saat kembali ke Antam mereka bisa membawa kompetensi dan jug hal-hal baik yang bisa diterapkan di Antam,” tuturnya.
Untuk mendorong diferensiasi, Antam mendorong peningkatan komposisi talent perempuan di perusahaan. Berdasarkan data, talent prempuan pada 2020-2021, masih berkisar 10-11 persen, sekarang sudah meningkat jadi 14-15 persen. Demikian pula untuk talent milenial dengan usia maksimal 40 tahun, saat ini komposisinya meningkat jadi 43 persen.
“Harapannya tentu saja akan terjad gairah dari para insan Antam untuk bisa mengejar agar bisa masuk dalam nomination talent untu dapat kesempatan lebih baik dalam pengembangan karier, pengembangan kompetensi maupun kesempatan berkontribusi,” ujar Ardianto.
Digitalisasi HC
Penerapan Human Capital Management System di Antam juga didukung oleh penggunaan teknologi yang dapat membantu implementasi fungsi dan tugas human capital (HC) dalam perusahaan. Saat ini, Antam sudah mengembangkan HC Service Desk bernama VANESHA (Virtual Assistant for Employee Service Desk Human Capital).
Untuk mendukung efisiensi bagi karyawan, Antam juga mengimplemenasikan HC Information System ANTAM Workplaz. Perusahaan juga sudah memiliki HC Monitoring Dashboard ANTAM Digital Control Tower, serta LMS-MIND ID Academy.
Menurut Ardianto, penggunaan sistem digital HC di Antam pada 2023 meningkat tajam di mana pada tahun 2022 hanya ada 280 ticket dan tahun berikutnya ada 2.296 tiket. Selain itu, berdasarkan survei pengguna VANESHA, diketahui bahwa 95,6% responden puas dengan pelayanan Vanesha, 96,6% responden puas dengan penyelesaian tiket, dan 96,6% responden puas dengan SLA.
Work Environment
Inisiatif HC lain yang dilakukan manajemen Antam adalah Open Space Workplace. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dan menguatkan kolaborasi. Selain itu juga untuk mempromosikan Budaya Perusahaan (AKHLAK).
“Jadi kita tidak lagi ada ruangan-ruangan baik itu kepala divisi, kepala departemen, semuanya satu ruangan sama-sama,” kata Ardianto.
Upaya tersebut berhasil meningkatkan AKHLAK Index Antam tahun 2023 baik dari sisi Harmonis, Adaptif dan Kolaboratif hampir dua kali lipat dari tahun 2022. Selain itu, berdasarkan Engagement Survey 2023, skornya Skor Engagement Antam mencapai 83, lebih besar dibandingkan dengan Norma Industri Energi (78), Norma Global (77), maupun Norma Indonesia (80).
Secara bisnis, kinerja Antam pada 2023 mengalami penurunan penjualan dari Rp 45,93 triliun pada 2022 menjadi Rp 41,05 triliun. Ini terjadi terutama karena ada penurunan harga emas pada tahun 2023. “Hal itu juga berdampak pada turunnya laba bersih tahun berjalan dari Rp 3,82 triliun pada 2022 menjadi Rp 3,08 triliun,” tutur dia.
Menurut Ardianto, dampak penurunan harga itu sebenarnya sudah diantisipasi oleh perusahaan dengan memperbaiki HPP atau cost of produce, sehingga EBITDA (earning before interest taxes, depreciation & amortization) mengalami kenaikan dari Rp 5,71 triliun pada 2022 menjadi Rp 6,55 triliun pada 2023. “Ini menunjukkan bahwa perusahaan terus melakukan upaya efisiensi dan peningkatan produktivitas,” katanya.