Jakarta, TopBusiness – PT Transportasi Jakarta alias Transjakarta memiliki peran yang sangat strategis bagi masyarakat Jakarta, sesuai dengan visi perusahaan yaitu Connecting the Life of Jakarta. Setiap hari, Transjakarta melayani sekitar 1,4 juta perjalanan pelanggan, khususnya masyarakat Jakarta dan sekitarnya.
Transjakarta saat ini mengoperasikan jaringan bus rapid transit (BRT) dengan panjang koridor mencapai 409 Kilometer (Km) dan lebih dari 7.500 pemberhentian baik halte maupun bus stop.
“Kita sudah melayani 89 persen perjalanan masyarakat Jakarta dan sekitarnya,” kata Suratman Ratmandhika, General Manager Human Resources Transjakarta dalam presentasi penjurian TOP Human Capital Awards 2024 yang dilakukan secara daring, Selasa (22/10/2024).
Hadir pula dalam penjurian ini, Silfiana Halim, manager OD Transjakarta.
Dengan besarnya layanan transportasi tersebut, tak heran jika Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta ini mengklaim sebagai sistem BRT terbesar di dunia.
Dari sisi bisnis, kinerja Transjakarta juga cukup baik di mana pada 2023 perusahaan meraih pendapatan Rp 3,9 triliun dengan laba bersih Rp 141,61 miliar.
Keberhasilan itu tak lepas dari transformasi organisasi yang dilakukan manajemen Transjakarta sejak didirikan pada 2014 sampai saat ini. Transformasi organisasi yang sudah dilakukan BUMD ini adalah, Pertama meng-create leader yang berperan mendorong transformasi. Pemimpin menciptakan kondisi untuk perubahan berkelanjutan.
“Makanya dua tahun ini kita banyak perubahan. Kita mendorong internal promotion mengisi lowongan-lowongan leader dari internal dengan range usia relatif muda, dengan kompetensi memadai,” ujar Suratman yang dalam presentasinya membawakan materi berjudul Strategic Organizational Alignment for Sustainable Growth.
Kedua, kata Suratman, mendorong insan Transjakarta berperan dalam perubahan. Pihaknya banyak melibatkan karyawan dalam berbagai kegiatan perusahaan baik sebagai subjek maupun objek. Berdasarkan data per akhir 2023, total jumlah karyawan Transjakarta sebanyak 6.522 orang.
Transformasi organisasi juga dilakukan untuk terus mempertahankan perubahan. “Dua tahun terakhir kita melakukan penyelarasan struktur organisasi karena kita merasa struktur organisasi sangat penting sebagai kendaraan untuk kita melakukan perubahan,” ucapnya.
Dalam presentasinya, Suratman juga memaparkan soal Talent Mapping dan Talent Readiness yang dilakukan manajemen untuk mendapatkan karyawan yang memiliki kompetensi sesuai standar perusahaan.
Transjakarta menggandeng 11 universitas terbaik Indonesia dalam program management trainee. Setiap dua minggu lebih dari 7.000 kandidat pelamar. Transjakarta menjalankan program TRIP dan MiniTRIP dua kali dalam setahun.
Tak hanya itu, Transjakarta menyelenggarakan kegiatan Temu Talenta sebagai program feedback pengembangan talenta yang diikuti lebih dari 6.400 karyawan dari 49 departemen.
Transjakarta juga rutin memberikan apresiasi kepada karyawan berprestasi dengan Penghargaan Intan atau Insan Berprestasi. Sebanyak 10 karyawan berprestasi mendapat Penghargaan Intan yang diumumkan ketika upacara rutin bulanan.
Transjakarta juga mendorong inklusifitas wanita dengan mempersiapkan 30 karyawan pramudi wanita.
Leadership Development Program
Sedangkan untuk pengembangan talenta internal sebagai strategi keberlanjutan kepemimpinan perusahaan, Transjakarta memiliki Leadership Development Program. Program ini untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan yang memiliki kapasitas dan integritas untuk menduduki posisi strategis.
Ada empat program terkait Leadership Development Program, yakni pertama Executive Development Program untuk jabatan level kepala divisi ke atas. Sejauh ini sudah ada 17 peserta yang mengikuti Executive Development Program dengan topikyang beragam mulai tentang pengembangan bisnis, HR, dan lainnya.
Kedua, Management Development Program yang ditujukan untuk karyawan dengan jabatan kepada departemen. Program ini sudah diikuti 49 peserta, sedangkan topiknya mulai pengembangan kolaborasi, customer centricity, strategic & data driven, dan lainnya.
Ketiga, Supervisor Development Program yang ditujukan untuk jabatan Kepala Seksi dan Koordinator Wilayah. Program ini sudah diikuti 393 peserta, dengan topik yang diambil soal pengembangan development team, kolaborasi, problem solving dan lainnya.
Keempat adalah Internal Development Program yang ditujukan untuk jabatan Kepala Seksi, Analis, dan Staf. Program ini sudah diikuti 33 peserta, sedangkan topiknya tentang pengembangan leadership, komunikasi, pendidian karakter dan lainnya.
“Hampir semua lini kita ada refreshment, kita juga melakukan benchmark ke tempat-tempat lain. Misalnya kepala seksi dan kepala wilayah, kemarin ke KAI (Kereta Api Indonesia) untuk melihat bagaimana sistem manajemen di sana, bagaimana pengelolaan depo di sana sehingga bisa memberikan insight kepada tim untuk bisa memberikan perbaikan secara internal,” tutur Suratman.
Program Karyawan Terkait Layanan
Transjakarta juga memiliki learning development terkait layanan atau service design. Ini penting karena sekitar 50 persen karyawan Transjakarta bersentuhan langsung dengan pelanggan. Mereka terdiri atas karyawan pramudi sebanyak 19 persen dan karyawan Pramusapa yang ada di halte dan bus, Customer Care, serta Keamanan dengan jumlah mencapai 33 persen.
Untuk peningkatan keterampilan berkendara bagi Pramudi, Transjakarta memiliki Pramudi Development Program. Kegiatan yang dilakukan antara lain Coaching on The Spot, Kegawatdaruratan, dan Refreshment Keselamatan Berkendara
Sedangkan untuk karyawan bagian Pramusapa, Customer Care dan Keamanan, Transjakarta memiliki TIJE Learning Hero Program. Ini merupakan program pengembangan Training of Trainers bagi petugas yang berinteraksi langsung dengan pelanggan. “Itu garda depan kita yang selalu kita berikan refreshment,” ucapnya.
Pengembangan human capital di Transjakarta juga dilakukan secara digital melalui Digital Learning Program. Di sini, Transjakarta memanfaatkan platform digital seperti Instagram, Youtube, Tiktok, dan web online.
Memanfaatkani platform digital tersebut, Transjakarta memiliki beberapa kegiatan antara lain Performing as Collaborative Leaders, Diiigital Learning Program: Kamis Belajar (Kejar), Terampil: Pengolahan Data, serta TJ Learning Festival: Sharing Session.
Saat ini, kata Suratman, Employee Engagement Index Transjakarta sudah mencapai 4,5/5. Transjakarta juga sudah mengelola serikat pekerja dan komunitas karyawan dengan baik. “Sekarang kami sedang implementasi pengelolaan employee self service dengan HRIS,” ucapnya.
Transjakarta jga memiliki Culture Agent yang berperan menyosialisasikan budaya organisasi dan pilar Bersih, Berdaya, Bestari secara massif dan berkelanjutan. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain Kopdarwis, Penanaman Pohon Kelapa dan Culture Agent Pilah Sampah.
Peran Culture Agent ini dilakukan oleh sekitar 80 persen petugas lapangan Transjakarta baik Pramudi, Pramusapa, Keamanan, dan lainnya.
Upaya membangun engagement dengan karyawan juga dilakukan pada momen-momen perayaan Hari Nasional seperti Upacara 17-an, Split (Townhall), Employee Gathering yang diikuti lebih dari 6.400 karyawan.
Engagement karyawan juga dilakukan di Komunitas dan Mitra, misalnya dengan Kolaborasi Olah Raga, Komunitas Porseni, dan beasiswa TJ Cendekia. “Kita berikan beasiswa ke karyawan kita untuk menempuh pendidikan S1. Bahkan kemarin kita sempat dari Pramudi sekarang sudah lulus S1. Dari CS kemudian kuliah lagi S1, sekarang menjadi programer,” kata Suratman.