Jakarta, TopBusiness—Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) terus memacu pengembangan industri kreatif sebagai salah satu pilar terkuat dalam struktur ekonomi Indonesia. Guna memacu daya saing industri kreatif, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam rangka menciptakan inovasi produk.
“Pelaku industri kreatif dalam negeri harus dapat menghasilkan berbagai produk yang inovatif dan kompetitif. Apalagi, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dan didukung dengan kemampuan SDM terampil sehingga diyakini dapat berdaya saing hingga kancah global,” kata Menteri Perindustrian RI (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangannya di Jakarta, hari ini.
Adapun Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, mengemukakan bahwa pengembangan industri kreatif tidak hanya bertujuan untuk kesinambungan ekonomi itu sendiri.
“Namun juga berperan mempromosikan pertumbuhan yang inklusif, termasuk membuka lapangan pekerjaan untuk generasi muda yang merupakan populasi terbesar di Indonesia saat ini,” kata Masrokhan dalam keterangan tertulis untuk media massa.
“Indonesia adalah salah satu contoh negara yang telah merasakan keuntungan dari tumbuhnya industri kreatif,” ujarnya.
Pada tahun 2023, nilai tambah industri kreatif mencapai Rp1.414,8 triliun, atau tumbuh sebesar 10,5 persen dibandingkan tahun 2022 senilai Rp1.280,42 triliun. Sektor ini juga turut berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak 24,3 juta orang.
“Potensi ini yang perlu terus dikembangkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuhnya.