Jakarta, TopBusiness – PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK), baru saja mencatatkan perdana saham (listing) melalui skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dalam hal ini, perseroan menawarkan sebanyak 750.000.000 Saham Baru, atau setara 23,08% dari modal disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham, dengan nilai nominal Rp20,- per saham.
Dengan Harga Penawaran sebesar Rp107,- per saham, dengan total nilai Penawaran Umum mencapai sebanyak Rp80.250.000.000. Dan bersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan juga menerbitkan sebanyak 375.000.000 Waran Seri I atau sebanyak 15,00% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan.
Dengan rasio setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp135, per saham.
Menurut Corporate Secretary NAIK, Yana Maryanah, nantinya seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.
“Termasuk juga terkait dengan tidak terbatasnya untuk pembelian material utama, material pembantu, material consumables, serta biaya gaji, lembur tenaga kerja, akomodasi serta mobilisasi tenaga kerja,” kata Yana usai listing di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, namun begitu tidak terbatas juga untuk pembelian material utama, material pembantu, material consumables, serta biaya gaji, lembur tenaga kerja, akomodasi serta mobilisasi tenaga kerja.
Prospek Usaha
PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Perdagangan Sistem Proteksi Kebakaran dan Jasa Sistem Proteksi Kebakaran (Fire Protection System) yang telah dikenal selama lebih dari 15 tahun di bidang Fire Protection System
System Industri sistem proteksi kebakaran (Fire Protection System) menunjukkan prospek yang sangat positif, baik secara global maupun di Indonesia.
Berdasarkan data dari Mordor Intelligence, industri ini diproyeksikan mencapai USD 97,10 miliar pada tahun 2029, tumbuh pada CAGR sebesar 6,67% antara tahun 2024 hingga 2029.
Di Indonesia, laporan 6WResearch memperkirakan bahwa market size industri ini akan terus meningkat pada CAGR 6,4% selama periode 2023-2029.
Peningkatan investasi pada proyek infrastruktur, kesadaran yang lebih tinggi terhadap keselamatan, serta peraturan pemerintah terkait keselamatan kebakaran menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan industri ini.
Dukungan kebijakan fiskal, termasuk insentif pajak bagi kontraktor EPC dan stimulus terkait proyek pemerintah, semakin memperkuat iklim usaha yang kondusif bagi industri sistem proteksi kebakaran.
Selain itu, perkembangan urbanisasi dan industrialisasi yang pesat juga meningkatkan kebutuhan akan sistem proteksi kebakaran, khususnya di sektor industri dan komersial.
Permintaan yang kuat dari sektor-sektor seperti oil and gas, transportasi, perbankan, dan power plant berkontribusi pada pertumbuhan industri ini.
Kesadaran yang lebih besar terhadap perlindungan infrastruktur dan keselamatan karyawan mendorong investasi lebih lanjut dalam pemasangan sistem proteksi kebakaran, yang secara langsung berkontribusi pada peningkatan pendapatan industri.
Dengan dukungan regulasi dan pertumbuhan sektor Engineering, Procurement, and Construction (EPC), prospek bisnis fire protection systems di Indonesia diproyeksikan semakin cerah.
Capaian sebagai authorized distributor produk Fire Protection System Sejak tahun 2011, Perseroan telah berhasil menjadi distributor resmi produk-produk Fire Protection System (FPS) dari berbagai negara. Salah satu capaian Perseroan yaitu menjadi satu-satunya distributor Fire Eater di Indonesia.
Tidak hanya itu, Perseroan juga telah dipercaya dan memenuhi kualifikasi sebagai distributorship dari perusahaan FPS lainnya, seperti Progard, Kidde, SPP Pumps, Tyco, AFCO, dan Gemtex.