Jakarta, TopBusiness—Saat problem defisit pemilikan hunian terjadi di Jakarta, sejatinya hal tersebut tak terjadi di pasar apartemen. Malah, yang terjadi, pasokan apartemen di Jakarta sudah terlalu banyak dan banyak unit yang belum terjual.
“Sebenarnya ada baiknya jika pengembang apartemen lebih membidik kalangan end user (pengguna), bukan investor,” kata konsultan properti dari Colliers Indonesia, Ferry Salanto, dalam paparan hasil riset terbaru, hari ini, melalui jaringan internet.
Di sisi lain, bisa dikatakan bahwa secara umum, pembeli apartemen di Jakarta didominasi kalangan investor. Memang, adanya kebijakan intensif pajak pertambahan nilai dari pemerintah Indonesia untuk apartemen ready stock, sempat menaikkan porsi kalangan end user dalam pasar apartemen.
“Tetapi seiring waktu, porsi kalangan investor, mulai membaik seperti sedia kala,” kata Ferry.
Kalangan pengembang apartemen pun tidak terlalu memasalahkan asal pembeli properti tersebut. “Yang penting, apartemen yang dipasarkan bisa terjual. Tidak masalah apakah yang membeli investor atau pun end user.”
Adapun kelas apartemen yang diminati kalangan investor, mencakup semua level. Yang diminati tak hanya apartemen kelas mahal, tetapi juga bisa mencakup segmen lainnya. “Di sini, minat utama mereka adalah untuk investasi,” Ferry menegaskan.